Jakarta (ANTARA) - Pernak-pernik bergambar Pemimpin Umat Katolik dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus seperti kipas dan gantungan kunci laris manis dibeli warga dan jemaat yang menantikan kedatangan Paus di Gereja Katedral Jakarta pada Rabu.

 

Endy asal Pademangan, Jakarta Utara, mengatakan, barang dagangannya sudah terjual sekitar 35 buah terdiri. Dagangannya berupa kipas dan gantungan kunci dengan foto wajah Paus.

Kipas maupun gantungan kunci dengan foto Paus dibanderol seharga Rp25 ribu-Rp30 ribu per buah. "Alhamdulillah," kata pria asli Betawi itu seraya tersenyum.

  Selain Endy, ada juga Indri dan Desy yang berjualan produk serupa di lokasi yang sama. Setali tiga uang dengan Endy, duo penggemar grup idola K-pop itu juga sudah mengantongi ratusan ribu rupiah hasil berdagang pernak-pernik terkait Paus.

Baca juga: DKI keluarkan edaran belajar di rumah saat misa akbar Paus

  Sejak Rabu siang kawasan Gereja Katedral Jakarta di seberang Masjid Istiqlal dipenuhi para jemaat Katolik yang ingin menyapa Paus.

Mereka menyiapkan diri dengan kamera dan ponsel pintar masing-masing untuk mengabadikan momen Paus menyapa mereka sebelum memasuki Katedral.

 

Sore ini Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu bertemu para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katedral Jakarta.

   

Agenda ini berlangsung usai Paus menjalani rangkaian kegiatan kenegaraan di Istana Kepresidenan Jakarta. Dia melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesuit di Apostolic Nunciantura Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan di Jakarta pada Rabu pagi. 

 

Pada Kamis (5/9), Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB, disusul pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

 

Lalu sore harinya, yakni pukul 17.00 WIB Paus akan menghadiri misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung (GBK) Karno Jakarta yang bakal dihadiri puluhan ribu umat Katolik.

 

 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024