Sebelumnya, Indonesia International Sustainability Forum 2024 resmi rampung digelar. Sejumlah kerja sama konkret pun disepakati dalam forum yang digelar 2 hari tersebut.

Setidaknya ada 14 Nota Kesepahaman (MoU) di bidang-bidang penting, seperti interkoneksi listrik lintas batas, penangkapan karbon, percepatan transisi energi, serta transisi hijau dalam transportasi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, semangat kolaborasi yang kuat dari ISF membangkitkan harapannya dalam menanggulangi krisis iklim.

“Saya sangat yakin bahwa kita akan dapat mempertahankan momentum yang dihasilkan dalam dua hari terakhir ini dan mengubah gagasan yang telah kita gulir menjadi tindakan yang bermakna,” ujar Luhut, dikutip Sabtu (7/9/2024).

Dia megamini transisi energi merupakan salah satu yang kompleks. Namun, seluruh pihak memiliki kepentingan dan peran yang sama. Dengan begitu, perlu adanya kerja sama dalam mengejar ambisi nol rmisi karbon.

“Kita semua mendengar bahwa transisi energi adalah proses yang kompleks, dan tidak ada jalan pintas. Meskipun kita berasal dari latar belakang yang beragam dengan titik awal, batasan, dan tantangan yang berbeda, kita memiliki tanggung jawab dan kesempatan yang sama untuk berkontribusi pada perjalanan keberlanjutan global,” pintanya.

Deputi Bidang Transportasi dan Infrastruktur, Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menyampaikan pihaknya menyadari untuk memerangi krisis iklim, dunia harus membangun kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan serta menghormati titik awal, kebutuhan, dan kendala masing-masing negara.

"Kita menghadapi tantangan-tantangan yang kompleks, namun kita tidak bisa menunggu solusi yang sempurna secara teoritis. Jadi marilah kita fokus pada solusi praktis yang dapat memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat sekarang," tuturnya.