Sentimen
20 Sep 2024 : 22.35
Tokoh Terkait
Bahlil: Jokowi Tak Pernah Bilang Mau Masuk Golkar Nasional 20 September 2024
21 Sep 2024 : 05.35
Views 3
Kompas.com Jenis Media: Nasional
Bahlil: Jokowi Tak Pernah Bilang Mau Masuk Golkar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Umum
Golkar
Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (
Jokowi
) belum pernah menyampaikan keinginannya untuk bergabung dengan Golkar.
Hal itu disampaikan Bahlil saat ditanya peluang Jokowi dan keluarganya masuk sebagai kader ke Golkar di era kepemimpinannya.
“Sampai dengan hari ini Pak Presiden Jokowi tidak pernah menyampaikan untuk masuk di Partai Golkar,” ujar Bahlil kepada wartawan di Kantor DPP Golkar, Jumat (20/9/2024) malam.
Dia kemudian menyinggung putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep yang sudah bergabung dengan partai politik lain.
Sedangkan Gibran Rakabuming Raka hingga kini belum menjadi kader politik manapun seperti Jokowi.
“Kalau keluarganya Mas Kaesang jadi Ketua Umum PSI. Mas Gibran sampai dengan hari ini partainya kalian tahu enggak? Sama dengan saya (enggak tahu),” ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, beberapa waktu belakangan santer isu soal Presiden Jokowi akan menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar.
Isu ini kembali muncul di tengah-tengah pelaksanaan musyawarah nasional (munas) partai berlogo pohon beringin itu. Munas digelar untuk menetapkan ketua umum Partai Golkar setelah Airlangga Hartarto mundur dari posisi tersebut. Adapun isu ini sebelumnya juga muncul pada awal tahun ini. Menurut pengamat politik Jannus TH Siahaan, apabila Jokowi memang memutuskan bergabung dengan Golkar setelah masa jabatannya selesai, kemungkinan besar dia bakal diberi posisi sebagai sesepuh atau politikus senior. "Terkait masa depan politik Jokowi, semua kemungkinan masih berpeluang untuk terjadi. Boleh jadi bukan untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar, tapi sebagai Dewan Pembina dan sejenisnya, yang membuat posisi Jokowi secara simbolik lebih senior ketimbang seorang ketua umum," kata Jannus dalam pernyataannya yang dikutip pada Selasa (5/3/2024) lalu. Posisi sebagai Dewan Pembina dianggap lebih cocok dan sepadan dengan Jokowi mengingat dia adalah presiden. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Isu ini kembali muncul di tengah-tengah pelaksanaan musyawarah nasional (munas) partai berlogo pohon beringin itu. Munas digelar untuk menetapkan ketua umum Partai Golkar setelah Airlangga Hartarto mundur dari posisi tersebut. Adapun isu ini sebelumnya juga muncul pada awal tahun ini. Menurut pengamat politik Jannus TH Siahaan, apabila Jokowi memang memutuskan bergabung dengan Golkar setelah masa jabatannya selesai, kemungkinan besar dia bakal diberi posisi sebagai sesepuh atau politikus senior. "Terkait masa depan politik Jokowi, semua kemungkinan masih berpeluang untuk terjadi. Boleh jadi bukan untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar, tapi sebagai Dewan Pembina dan sejenisnya, yang membuat posisi Jokowi secara simbolik lebih senior ketimbang seorang ketua umum," kata Jannus dalam pernyataannya yang dikutip pada Selasa (5/3/2024) lalu. Posisi sebagai Dewan Pembina dianggap lebih cocok dan sepadan dengan Jokowi mengingat dia adalah presiden. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: netral (65.3%)