Sentimen
Negatif (88%)
18 Sep 2024 : 17.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow

Tokoh Terkait

Media Rusia Dibabat Habis di Facebook, Putin Ngamuk

19 Sep 2024 : 00.00 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Jakarta, CNBC Indonesia - Facebook melarang kantor berita Rusia, termasuk RT, Rossiya Segodnya, dan jaringan media pemerintah lainnya ada di platformnya.

Pelarangan tersebut dilakukan karena media Rusia telah menggunakan taktik penipuan untuk melakukan operasi pengaruh secara rahasia.

Larangan di Facebook jelas mendapat kritik keras dari Kremlin. Ini juga menandai peningkatan tajam dalam tindakan yang dilakukan oleh perusahaan media sosial terbesar di dunia terhadap media pemerintah Rusia.

Bertahun-tahun platform milik Meta itu hanya melakukan tindakan terbatas, seperti memblokir media agar tidak menayangkan iklan dan mengurangi jangkauan unggahan mereka.

"Setelah mempertimbangkan dengan saksama, kami memperluas penegakan hukum yang sedang berlangsung terhadap media pemerintah Rusia. Rossiya Segodnya, RT, dan entitas terkait lainnya sekarang dilarang dari aplikasi kami secara global karena aktivitas campur tangan asing," kata perusahaan media sosial tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis, dikutip dari Reuters, Rabu (18/9/2024).

Selain Facebook, aplikasi Meta meliputi Instagram, WhatsApp, dan Threads juga turut melakukan hal yang sama.

Sebelum pelarangan, RT memiliki lebih dari 7,2 juta pengikut di Facebook dan lebih dari 1 juta pengikut di Instagram.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Meta mendiskreditkan dirinya sendiri dengan mengambil tindakan tersebut.

"Tindakan selektif seperti itu terhadap media Rusia tidak dapat diterima. Ini mempersulit prospek untuk menormalisasi hubungan kami dengan Meta," ujar Peskov.

Moskow mencap Meta sebagai organisasi "ekstremis" pada 2022 dan memblokir Instagram dan Facebook, menolak perubahan dalam kebijakan ujaran kebencian Meta yang dirancang untuk memungkinkan pengguna melampiaskan kemarahan mereka atas invasi Rusia ke Ukraina.

Rusia juga mengkritik upaya Meta sebelumnya untuk membatasi jangkauan media Rusia dan mendenda perusahaan tersebut beberapa kali karena tidak menghapus konten di Rusia yang dianggap ilegal.


(fab/fab)

Sentimen: negatif (88.7%)