Sentimen
Positif (66%)
17 Sep 2024 : 19.14
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS)

Kasus: stunting

Tokoh Terkait

Waspada Malnutrisi Bisa Memengaruhi Kesehatan secara Negatif Jika Tidak Ditangani

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Hiburan

17 Sep 2024 : 19.14

Jakarta, Beritasatu.com - Malnutrisi merupakan kondisi medis yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup atau seimbang, baik dari segi jumlah maupun kualitas. Hal ini bisa disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan nutrisi, dan dapat memengaruhi kesehatan dan fungsi tubuh secara keseluruhan. 

Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk pertumbuhan yang terhambat, penurunan berat badan, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan gangguan organ.

Dilansir dari Antara, Selasa (17/9/2024), dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, dr Luciana B Sutanto menjelaskan, malnutrisi dapat memengaruhi kesehatan secara serius apabila tidak ditangani dengan tepat.

"Apabila malnutrisi tidak dikenali dan diobati, kondisi ini bisa memperburuk kesehatan. Terutama bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti orang tua, penderita penyakit kronis, dan pasien dengan infeksi," ungkap Luciana dalam diskusi Pekan Sadar Malnutrisi 2024 di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Malnutrisi meliputi kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi dan nutrisi.

Menurut informasi dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia, malnutrisi gizi kurang mencakup stunting (tinggi badan tidak sesuai usia), wasting (berat badan tidak sesuai tinggi badan), underweight (berat badan tidak sesuai usia), serta kekurangan mikronutrien (vitamin dan mineral penting).

Sementara itu, malnutrisi yang berlebihan mencakup kelebihan berat badan, obesitas, dan penyakit tidak menular terkait pola makan, seperti penyakit jantung, strok, diabetes, dan kanker.

"Malnutrisi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan meningkatkan risiko kematian, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan, seperti peningkatan biaya perawatan dan rehabilitasi," jelas Luciana.

Luciana menambahkan bahwa malnutrisi, khususnya pada anak-anak dan ibu hamil, merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia.

Menurut laporan survei kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting nasional pada 2023 adalah 21,5%, hanya turun sedikit dari 21,6% pada 2022.

Selain itu, riset dari center for indonesian policy studies (CIPS) menunjukkan, sekitar 21 juta orang atau sekitar tujuh persen dari populasi Indonesia, mengalami kekurangan gizi dengan asupan kalori harian per kapita di bawah standar Kementerian Kesehatan yang sebesar 2.100 kkal.

Luciana menjelaskan, penyebab utama malnutrisi di Indonesia meliputi kemiskinan, kurangnya akses terhadap pangan bergizi, rendahnya pengetahuan tentang gizi, dan layanan kesehatan yang tidak merata.

Untuk itu, pekan sadar malnutrisi diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak malnutrisi dan cara-cara pencegahannya. Kegiatan ini berlangsung dari 16 hingga 20 September 2024 dan mencakup berbagai edukasi mengenai pencegahan dan penanganan malnutrisi.

Luciana menekankan pentingnya upaya pencegahan malnutrisi sedini mungkin, yakni dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tanda-tanda malnutrisi.

Sentimen: positif (66%)