Harga Emas Turun Setelah Capai Rekor Tertinggi Akibat Pemangkasan Bunga The Fed
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Chicago, Beritasatu.com - Harga emas turun pada Rabu (18/9/2024) setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa menyusul pemangkasan suku bunga Federal Reserve AS (The Fed) setengah poin persentase atau 50 basis poin ke kisaran 4,75%-5% dalam upaya mencegah perlambatan pasar tenaga kerja.
Harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi US$ 2.560 setelah sebelumnya naik di level US$ 2.592 per ons. Sedangkan emas berjangka AS
ditutup menguat 0,2% pada US$ 2.598.
“Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa, tetapi imbal hasil obligasi juga melonjak. Kenaikan 50 basis poin bagus untuk harga emas,” kata pedagang logam independen yang berbasis di New York, Tai Wong dikutip CNBC International.
Dia mengatakan kondisi pasar emas sedang naik. "Kecepatan pergerakan itu bergantung arah pembicaraan Jerome Powell (Ketua The Fed),” kata dia.
The Fed pada Rabu menurunkan suku bunga pinjaman ke kisaran 4,75% hingga 5% dari 5,25% hingga 5,5%, pemotongan suku bunga pertama dalam 4 tahun karena tingkat inflasi mereda dibanding 2 tahun lalu.
Para pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga acuan Fed akan turun setengah poin persentase lagi pada akhir tahun ini dan turun 1 poin persentase pada 2025.
Suku bunga rendah mengurangi biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil dan membebani dolar, sehingga membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.
Setelah pemangkasan suku bunga The Fed, dolar melemah 0,5% ke level terendah sejak Juli 2023 terhadap mata uang utama lainnya.
Sementara itu, harga perak naik 0,6% menjadi US$ 30,93 per ons setelah mencapai posisi tertinggi 2 bulan pada awal pekan ini. Adapun platinum stabil pada US$ 981,10 per ons dan paladium turun 3,2% menjadi US$ 1.081.
Sentimen: positif (99.2%)