"Jangkrik Bos!", Teriakan Ahmad Lutfhi Saat Konsolidasi Partai, Apa Maknanya? Tim Redaksi DEMAK, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, berteriak " jangkrik bos !" saat konsolidasi Partai Gerindra pada Pilkada 2024 di Kabupaten Demak, Jateng. Luthfi beberapa kali berteriak "jangkrik bos" dalam pidatonya yang kemudian disahut "jangkrik" secara bersama-sama oleh massa yang hadir di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Demak, Sabtu (14/9/2024) malam. Ditanya soal makna "jangkrik bos", Luthfi mengungkapkan, itu merupakan seruan motivasi bagi para kader untuk bekerja keras memenangkannya di seluruh titik tempat pemungutan suara (TPS) di Jawa Tengah. Diketahui "jangkrik boss" merupakan ungkapan yang muncul di film Chips Warkop DKI tahun 1982.  Ketika Kasino mengatakan "jangkrik boss!", si bos langsung mengeluarkan "uang tutup mulut" agar aibnya yang tertangkap basah dengan perempuan tidak dibongkar. "Jadi 'jangkrik bos' itu motivasi jangkauan semua titik," ujar Luthfi kepada awak media, Sabtu malam. "Artinya para kader itu bergerak sampai di titik-titk tertentu sampai paling kecil. Tidak boleh ada TPS yang kosong," sambung dia. Luthfi menuturkan, kedatangannya ke Demak untuk konsolidasi parti dan memperkenalkan diri bahwa dia bersama Taj Yasin Maimoen maju Pikada Jateng, serta Edi Sayudi-Eko Pringgolaksito maju Pilkada Demak. "Di samping rapat konsolidasi, yang kedua dalam rangka Maulid Nabi, jadi disamakan oleh beliau (Edi). Jadi Pak Edi sebagai calon bupati dan wakilnya (Eko), dan saya calon gubernur, Gus Sayin kebetulan ada kegiatan di wilayah Purworejo," katanya. Luthfi juga memuji kader Gerindra Demak yang dinilai solid dan memiliki komitmen besar untuk memenangkan Pilkada 2024. "Sangat luar biasa sekali dan ini membakar semangat mereka untuk memenangkan putra-putra terbaik di wilayah Demak maupun wilayah Jawa Tengah," kata Luthfi. Sebagai informasi, konsolidasi Gerindra turut dihadiri koalisi partai pengusung dan pendukung paslon Edi-Eko utuk Pilkada Demak, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrat. Disusul Partai Nasdem, Partai Buruh, Partai Ummat, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Perindo, serta Partai Bulan Bintang. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.