FAJAR.CO.ID -- Makanan bagi para atlet yang berlaga di PON Aceh-Sumut menuai banyak sorotan. Selain faktor keterlambatan distribusi, juga menunya dinilai tak layak. Snack yang dialokasikan dengan anggaran Rp18.900 per porsi misalnya, tetapi atlet cuma diberi santan kemasan dan roti.

Fakta memiriskan ini diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo seperti yang dilihat fajar.co.id pada Senin (16/9). Video berdurasi 20 detik itu memperlihatkan seorang atlet membuka kotak berwarna putih dengan tulisan snack malam.

Padahal, total anggaran yang dialokasikan untuk snack sebesar Rp11,4 miliar. Harga satuan snack sebesar Rp18.900 per porsi.

Sementara alokasi anggaran untuk makanan bagi para atlet sebesar Rp30,8 miliar atau sebesar Rp50.900 per porsi.

Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) Alfian pun memberikan sorotan pada masalah konsumsi bagi para atlet ini. Kepada media, Alfian menyebut dengan anggaran sebesar Rp42 miliar, tak sesuai ekspektasi di lapangan.

Bahkan, potensi mark-up atau penggelembungan dana untuk konsumsi sudah terjadi sejak perencanaan. Sebenarnya, standar snack di wilayah Aceh sebesar Rp10 ribu per porsi. Sementara harga nasi standar hanya sekitar Rp30 ribu per porsi.

Belum lagi, distribusi makanan bagi para atlet tidak tepat waktu.

Menyikapi soal distribusi makanan para atlet yang kerap terlambat, Plh Sekretaris Daerah Aceh, Azwardi yang juga Ketua Harian Panitia Besar PB PON wilayah Aceh, mengaku telah meminta Bidang Konsumsi PON agar melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas distribusi makanan para atlet.