Strategi Danny-Azhar dalam Memajukan Pariwisata dan Budaya Sulsel
Fajar.co.id Jenis Media: Politik
"Juga akan memasukkan pelajaran budaya khususnya Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja ke dalam kurikulum sekolah, dan menetapkan Hari Kebudayaan Sulsel, termasuk juga mengadakan Festival Budaya Tahunan di 24 Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan, dan masih banyak yang lain," pungkas Asri.
Agenda pembangunan kebudayaan yang diusung oleh Danny - Azhar merupakan kabar gembira bagi rakyat Sulawesi Selatan yang masih menempatkan adat dan kebudayaan sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari.
"Ini tentu hal baik. Bahwa Danny - Azhar akan memberi ruang yang luas bagi lestari dan berkembangnya tradisi serta kebudayaan lokal, sehingga pada akhirnya menjadi kekayaan yang bernilai ekonomi," jelas Asri.
Selama memimpin Makassar, Danny Pomanto memang dikenal konsisten menempatkan aspek budaya sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan daerah.
Di tangan Danny, konsep budaya unggul "sombere" dalam smart city menjadi contoh terbaik dalam World City Summit 2024 dan event internasional lainnya.
"Jadi harus diakui, sosok Danny Pomanto adalah pemimpin yang bisa diterima oleh semua golongan, semua etnis dan budaya. Bahkan, ia konsisten menunjukkan perhatian bagi pelestarian dan pengembangan budaya daerah," terang Asri.
"Bukan hanya melestarikan dan memperkenalkan budaya lokal Sulsel ke kancah global, Danny juga sudah buktikan potensi ekonomi dari pengembangan budaya yang terpaut erat dengan kepariwisataan," tambah Asri lagi.
Demikian pula dengan figur Cawagub Azhar Arsyad. Jauh sebelum jadi politisi, Azhar adalah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang banyak berkecimpung dalam program pemberdayaan sosial dan kultural.
Sentimen: positif (99.8%)