Sentimen
14 Sep 2024 : 12.17
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Event: Pilkada Serentak
Ridwan Kamil Akui Manut Partai Ketimbang Konstituen Nasional 14 September 2024
14 Sep 2024 : 12.17
Views 3
Kompas.com Jenis Media: Nasional
Ridwan Kamil Akui Manut Partai Ketimbang Konstituen
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Bakal calon gubernur Jakarta
Ridwan Kamil
mengakui lebih manut perintah partai dibandingkan konstituennya.
Hal ini terjadi di balik keputusannya maju pada
Pilkada Jakarta
, meskipun elektabilitas dirinya merupakan yang tertinggi di Jawa Barat.
Di provinsi yang pernah ia pimpin pada 2018-2023 itu, masih amat banyak konstituennya yang ingin dia melanjutkan kepemimpinannya.
"Yang ingin (saya) jadi gubernur (Jawa Barat) lagi 70 (persen). Di Jawa Barat kepuasan publik 90 persen," kata pria yang akrab disapa Emil itu dalam program GASPOL!, Sabtu (14/9/2024).
Sementara itu, di Jakarta, elektabilitas Emil bukannya rendah, namun kalah pamor dengan selisih yang cukup jauh dengan 2 mantan gubernur Ibu Kota, yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama.
"Tapi kalau ditugaskan oleh koalisi, karena saya sudah berpartai, etikanya saya ikut, maka saya ikut saja," ucapnya.
Emil mengakui bahwa perintah untuk dirinya maju di Jakarta berasal dari pihak di luar Golkar, meski ia kader Golkar.
Secara spesifik, ia tak membantah bahwa arahan tersebut datang dari presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, selaku motor Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan Partai Golkar, PAN, Demokrat, PBB, PSI, Garuda, dan Gelora di dalamnya.
"Karena beliau Presiden terpilih dari koalisi KIM, beliau berharap gubernurnya yang terpilih juga dari KIM," ujar Emil.
"Nah karena pertimbangan tadi, banyak, tata kota, bahkan kalimat ke saya kan, kan kalau nanti terpilih, yang pertama kamu lakukan, beresin kekumuhan ya," tambah dia.
Sebagai informasi, Ridwan Kamil berpasangan dengan kader PKS Suswono sebagai bakal pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta yang mendaftar ke KPU.
Mereka diusung KIM yang semakin gendut dengan tambahan PKS, PKB, dan Partai Nasdem, menyisakan PDI-P sebagai satu-satunya partai yang berada di luar koalisi tersebut dan mengusung calon lain, Pramono Anung-Rano Karno.
KPU kini sedang meneliti keterpenuhan syarat pencalonan masing-masing bakal pasangan calon yang mendaftar dan dijadwalkan mengumumkan pasangan calon yang akan berlaga di Pilkada Jakarta paling lambat pada 22 September mendatang.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (61.5%)