Jombang (beritajatim.com) – Sopir bus Gunung Harta nopol B-7075-KGA Tri Winarso (48) menyaksikan dengan kepala sendiri bagaimana bus berisi 32 penumpang yang dikemudikannya ludes dilalap si jago merah.

Tri berusaha melakukan pemadaman menggunakan apar (alat pemadam ringan). Namun upaya tersebut tidak banyak membantu. Dia juga terus memberi komando agar penumpang segera turun. Sesaat kemudian Tri mendengar bus meledak. Hanya sekali, tapi cukup keras.

Tri bercerita, bus Gunung Harta berangkat dari Sumenep dengan tujuan Jakarta. Bus berisi 32 penumpang dan tiga awak. Awalnya, perjalanan dari Sumenep aman-aman saja. Namun keganjilan muncul saat bus berada di di KM.685+500 jalur B ruas tol Jombang-Mojokerto.

Tri yang berasal dari Sragen Jawa Tengah ini kemudian menepi. Dia bergegas ke belakang bus. Alangkah kagetnya Tri, karena melihat percikan api pada mesin. Tak ingin api membesar, Tri langsung ke depan untuk mengambil apar.

Namun kuatnya embusan angin membuat api cepat membesar. Tentu saja, seluruh penumpang dilanda kepanikan. Mereka berebut untuk turun. Karena bencana kebakaran tersebut sudah menodong nyawa. Walhasil, seluruh penumpang selamat. “Tapi barang-barang milik penumpang ludes tak tersisa,” kata Tri.

Sejurus kemudian, tim PMK (pemadam kebakaran) datang ke lokasi. Meski agak kesulitan akibat antrean panjang di jalan tol trans Jawa tersebut. Mereka langsung menyemprotkan slang berisi air. Si jago merah yang mengamuk akhirnya bisa dipadamkan.

Selain Tri, dua awak bus yang selamat adalah kernet 1 bernama Bayu Dwi Cahyono (23), warga Desa Catak Gayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang dan kernet 2 atas nama Nanang Pratama (24), warga Desa Tugu Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. [suf]