Sentimen
Negatif (96%)
8 Jul 2024 : 21.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Lumajang

Tak Dapat Santunan Rp85 Juta, Pekerja Migran Lumajang Dipulangkan ke Kampung Halaman

9 Jul 2024 : 04.21 Views 3

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

Lumajang (beritajatim.com) – Seorang pekerja migran asal Dusun Ngampo, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, yang meninggal dunia di Malaysia pada 7 Juli 2024, telah dimakamkan di kampung halamannya pada hari Senin (8/7/2024).

Hanafi, yang berusia 61 tahun, meninggal dunia karena sakit komplikasi. Kabar duka tersebut diterima oleh Madiono, Ketua DPC SBMI Lumajang, dari Kepala Disnaker Lumajang pada Minggu malam (7/7/2024).

“Kami menerima laporan dari Disnaker tentang seorang PMI yang meninggal di Malaysia. Segera kami upayakan untuk membawa jenazah almarhum kembali ke Indonesia,” jelas Madiono.

Madiono langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa Pasrujambe dan keluarga Hanafi di Lumajang untuk membantu proses pemulangan jenazah. Setelah berkas rampung diurus, tubuh jenazah dijemput untuk kemudian dimakamkan.

“Setelah semua berkas selesai diurus, jenazah almarhum dapat dipulangkan ke kampung halaman,” lanjut Madiono.

Menurut penuturan keponakan korban, Hanafi berangkat ke Malaysia pada tahun 1994 secara non prosedural melalui agen ilegal dan bekerja sebagai kuli bangunan.

Karena tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, Hanafi tidak mendapatkan santunan kematian sebesar Rp85 juta rupiah.

Berdasarkan data Disnaker Kabupaten Lumajang, pada tahun 2024, sebanyak 250 orang pencari kerja telah mendapatkan rekomendasi ID dan Paspor untuk bekerja di luar negeri. Namun, hingga saat ini, terdapat 32 orang CPMI yang terindikasi bermasalah, termasuk 38 orang yang meninggal dunia.

Madiono berharap agar pihak Disnaker dan pemerintah dapat melakukan penataan regulasi terkait penempatan pekerja migran agar para pencari kerja di Lumajang tidak terjebak dalam praktik perekrutan ilegal oleh tekong.

Selain itu, Madiono juga mendorong Disnaker untuk terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat agar mereka tidak sampai harus bekerja di luar negeri.

“Seharusnya lapangan pekerjaan di Lumajang semakin terbuka, sehingga para pencari kerja tidak perlu pergi ke luar negeri,” pungkasnya. [ian]

Sentimen: negatif (96.9%)