Sentimen
Positif (100%)
11 Sep 2024 : 08.48
Tokoh Terkait

India, China, dan Rusia Mau Bangun PLTN di Bulan

11 Sep 2024 : 15.48 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

Jakarta -

India dan China, dua negara yang selama ini bersaing dalam eksplorasi luar angkasa, akan bekerja sama dengan Rusia untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Bulan.

Media milik pemerintah Rusia bernama Rusia Tass melaporkan, prakarsa ini sejalan dengan rencana India untuk misi berawak ke Bulan pada tahun 2040 dan pembangunan pangkalan di Bulan.

"Dengan keterlibatan komunitas internasional, mitra China dan India kami sangat tertarik dengan hal ini," kata Alexey Likhachev, Kepala Rosatom, perusahaan energi nuklir milik Rusia, berbicara di Eastern Economic Forum di Vladivostok, Likhachev, dikutip dari Economic Times, Rabu (11/9/2024).

Menurut Tass, proyek yang dipimpin oleh Rosatom itu bertujuan membangun PLTN kecil yang mampu menghasilkan hingga setengah megawatt energi.

Output ini diharapkan dapat mendukung operasi pangkalan Bulan. Likhachev menegaskan bahwa baik China maupun India bersemangat untuk berpartisipasi dalam pengembangan solusi energi Bulan yang inovatif ini.

Badan antariksa Rusia Roscosmos, pada Mei lalu mengumumkan bahwa pekerjaan PLTN sudah berlangsung, dengan rencana penempatan di Bulan. PLTN tersebut dimaksudkan untuk memberi daya bagi pangkalan Bulan, sebuah proyek yang melibatkan kolaborasi antara Rusia dan China, dengan partisipasi India yang berpotensi sejalan dengan ambisinya membangun pangkalan Bulan.

Berlomba Membangun PLTN di Bulan

Rusia dan Amerika Serikat (AS) tengah menjajaki sumber energi dari tenaga nuklir untuk pangkalan Bulan di masa mendatang, sementara NASA mempertimbangkan potensi reaktor nuklir untuk mendukung pemukiman jangka panjang di Bulan. Teknologi ini dianggap penting untuk infrastruktur yang dibutuhkan guna mendukung aktivitas di Bulan.

Sumber energi yang stabil dan berkelanjutan sangat penting untuk membangun koloni di Bulan. Tenaga nuklir dipandang sebagai solusi yang paling memungkinkan.

"Mendirikan koloni di Bulan memerlukan pembangunan infrastruktur penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari seperti pemanasan, pengeboran, pendinginan, dan tenaga penjelajah," kata para ahli.

Energi yang andal sangat penting untuk operasi ini, dan tenaga nuklir menyediakan sumber yang konsisten dan kuat yang diperlukan untuk tugas-tugas tersebut.

Pembangunan PLTN Bulan diperkirakan akan sangat rumit. Rusia telah menyarankan bahwa sebagian besar konstruksi dapat dilakukan secara mandiri, sehingga mengurangi kebutuhan keterlibatan manusia secara langsung.

Pada 2021, Rusia dan China meluncurkan rencana untuk membangun pangkalan Bulan bersama, International Lunar Research Station (ILRS), dengan potensi komisi antara tahun 2035 dan 2045. Proyek yang sedang berlangsung ini telah meletakkan dasar bagi rencana saat ini yang melibatkan India.

Di 2023, India mencapai tonggak penting dengan menjadi negara kelima yang berhasil mendaratkan misi robotik di Bulan dengan Chandrayaan-3. Setelah pencapaian ini, Perdana Menteri India Narendra Modi menyerukan negaranya untuk mengejar tujuan baru dan ambisius, termasuk mengirim astronaut ke Bulan pada tahun 2040.

Meskipun jadwal India untuk eksplorasi Bulan saat ini tertinggal dari upaya bersama Rusia dan China, partisipasinya dalam proyek PLTN Bulan dapat mempercepat perannya dalam mengembangkan infrastruktur Bulan.

Solusi teknologi untuk proyek kompleks ini dilaporkan hampir selesai. Rosatom berencana untuk membangun pabrik nuklir secara mandiri, yang mencerminkan kemajuan India dalam teknologi luar angkasa.


(rns/fay)

Sentimen: positif (100%)