Kontribusi Ekonomi Syariah Indonesia, Pengamat: Besar dari Sisi Pasar tetapi Produktivitasnya Belum Terlihat
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin membeberkan bahwa kontribusi ekonomi syariah bisa mencapai Rp 155 triliun pada 2030. Menanggapi hal itu, Chief Economist Bank Syariah Indonesia Banjaran Surya Indrastomo menilai, Indonesia sebagai negara yang bermayoritas penduduk Muslim dipandang punya potensi besar dari sisi pasar, tetapi belum terlihat dari sisi produktivitas. Meskipun begitu, optimisme terkait dengan kontribusi ekonomi syariah ini perlu terus digulirkan.
“Karena sejatinya Indonesia punya potensi untuk menjadi driver dari perekonomian dunia melalui ekonomi syariah. Dalam konteks ini sebetulnya masih banyak peluang-peluang yang bisa dieksplorasi dan dilanjutkan dalam meningkatkan kontribusi di atas angka yang tadi sudah diproyeksikan,” beber Banjaran Surya Indrastomo dalam Investor Market Today IDTV, Selasa (10/9/2024).
Menurut Banjaran, ada beberapa besaran yang harus dilihat agar kontribusi tadi lebih kepada aspek produktivitas. Misalkan seberapa banyak kontribusinya dalam menyumbang devisa negara dan nilai tambah melalui balance of payment jasa atau pun perdagangan.
“Kemudian seberapa banyak itu bisa menarik investasi dan memberikan lapangan pekerjaan,” tutur dia.
Leading indicator tersebut, menjadi esensi dan perlu diberi keseriusan lebih agar menjadikan ekonomi syariah ini tak hanya sekedar potensi, tetapi driver perekonomian nasional, apalagi dalam konteks 20 tahun ke depan Indonesia juga tengah merajut asa untuk menjadi negara maju (developed country).
“Sebetulnya ini saatnya bagaimana kita bisa memformulasikan ekonomi syariah, sebagai solusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut,” pungkas Banjaran.
Sentimen: positif (99.7%)