Sentimen
Positif (99%)
11 Sep 2024 : 11.42
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Tokoh Terkait

Mentan Ungkap Perusahaan Qatar Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Bisnis.com Bisnis.com Jenis Media: Ekonomi

11 Sep 2024 : 11.42

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut bahwa perusahaan pertanian asal Qatar, Baladna, siap berinvestasi di Indonesia guna mendukung program makan bergizi gratis (MBG) Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Hal tersebut diketahui Amran ketika berdiskusi bersama dengan Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan. Untuk menyuplai kebutuhan susu nasional, Baladna akan berinvestasi untuk peternakan sapi perah di Indonesia.

“Dalam diskusi dengan Dubes Ridwan, terungkap bahwa Baladna siap membantu program makan bergizi gratis dengan berinvestasi untuk peternakan sapi perah di Indonesia untuk mensuplai kebutuhan susu di Indonesia,” demikian mengutip keterangan resmi Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (11/9/2024).

Amran lantas memberikan lampu hijau kepada Baladna, usai perusahaan ini diketahui mampu memproduksi 2 juta ton susu per tahunnya. 

Dia mengharapkan, kemampuan tersebut dapat membantu menekan kebutuhan impor susu tiap tahunnya sekaligus mendukung cita-cita Indonesia swasembada susu di 2029.

Indonesia diketahui memasok susu dari berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Lima negara utama pemasok susu ke Indonesia yaitu Selandia Baru, Amerika Serikat, Belgia, Australia, dan Malaysia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, realisasi impor susu sepanjang Januari-Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 7,63% (year-on-year/yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kendati begitu, tren importasi susu yang termasuk dalam kode HS 0401, mengalami penurunan secara bulanan yakni sebesar 61,58% (month-to-month/mtm), maupun tahunan 48,22% yoy.

Sementara itu, impor untuk kode HS 0402 yang menjelaskan komoditas susu dan produk susu yang dipekatkan dan mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya, justru naik secara tahunan sebesar 0,05% dan bulanan sebesar 3,25%. Namun, secara kumulatif, impor produk tersebut justru turun 14,37% dari Januari-Juli 2023. 

Sentimen: positif (99.2%)