Sentimen
Positif (94%)
10 Sep 2024 : 17.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Beijing, Ottawa

Tokoh Terkait

China Mulai Perang dengan Kanada, Lempar 'Meriam' Ini

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

10 Sep 2024 : 17.00

Jakarta, CNBC Indonesia - China memulai perang dagang dengan Kanada. Negara itu secara resmi meluncurkan penyelidikan anti dumping terhadap impor kanola, Selasa (10/9/2024).

Kementerian Perdagangan China mengatakan penyelidikan tersebut akan memeriksa impor dari 1 Januari hingga 31 Desember 2023. Beijing menambahkan bahwa bukti dan informasi awal menunjukkan adanya dumping biji minyak kanola.

"Ada hubungan sebab akibat antara dumping impor kanola Kanada dan kerusakan aktual pada industri dalam negeri menyusul kenaikan impor yang signifikan dan penurunan harga," tulis pernyataan itu, dikutip CNBC International.

"Penyelidikan akan segera dimulai secara efektif, dan harus selesai sebelum 9 September 2025, meskipun dapat diperpanjang selama enam bulan lagi dalam keadaan khusus," tegasnya.

Lebih dari separuh kanola yang diekspor oleh Kanada dikirim ke China, dengan jumlah mencapai 5,5 juta metrik ton kanola pada tahun 2023 seharga US$ 3,72 miliar (Rp 57 triliun). Impor kanola dari Kanada mencapai 94% dari total seluruh impor biji-bijian China.

"Penyelidikan tersebut berbeda secara mendasar dari tindakan diskriminatif yang diambil oleh Kanada yang melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China.

Sementara itu, Menteri Pertanian Kanada Lawrence MacAulay mengatakan produk-produk negara itu memenuhi standar tertinggi dan sistem inspeksinya kuat. Ia menyebut prihatin dengan keputusan China ini.

"Saya sangat prihatin dengan pengumuman ini, dan saya ingin menegaskan bahwa pemerintah kami akan selalu mendukung sektor pertanian saat mereka mengejar akses pasar untuk produk-produk kelas dunia mereka," katanya lagi.

Sebelumnya serangan ke kanola Kanada dilakukan pasca Ottawa mendeklarasikan tarif 100% atas impor kendaraan listrik dan tarif 25% atas impor baja serta aluminium Beijing. Rencananya ini akan diberlakukan 1 Oktober dan 15 Oktober mendatang.

"Pelaku seperti China telah memilih untuk memberi diri mereka keuntungan yang tidak adil di pasar global," kata Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyebut tudingan subsidi pemerintah Beijing sebagai penyebabnya, dikutip dari Associated Press (AP).

"Kami melakukannya sejalan, secara paralel, dengan negara-negara ekonomi lain di seluruh dunia yang menyadari bahwa ini adalah tantangan yang kita semua hadapi. Kecuali kita semua ingin berlomba-lomba sampai ke dasar, kita harus bangkit," jelas Trudeau lagi.

Perlu diketahui, mengutip VOA, industri manufaktur otomotif Kanada mempekerjakan lebih dari 125.000 orang. Kanada telah menginvestasikan miliaran dolar untuk mendukung transisi ke kendaraan listrik dan memperkuat rantai pasokan baterai domestik.

Pada konferensi pers di Halifax, di pantai Atlantik Kanada, Trudeau sempat menyatakan bahwa kelebihan produksi kendaraan listrik China dan subsidi besar-besaran dari pemerintah untuk sektor otomotifnya "mengharuskan kita untuk bertindak". Kedutaan Besar China di Kanada langsung bereaksi dan menyampaikan "ketidakpuasan yang kuat" atas rencana Ottawa itu.


Eropa dan AS

Perlu diketahui, Komisi Eropa bulan lalu juga mengeluarkan draf terbaru soal bea masuk ke mobil listrik buatan China. Hal ini merupakan kelanjutan aturan yang sebelumnya sudah diterapkan sementara di Juni, sekitar 17% hingga 37,6%, di atas bea masuk saat ini sebesar 10%.

Rencananya draf itu akan disetujui Oktober nanti. Dalam pernyataan terbaru Komisi Eropa mengatakan pihaknya akan mengenakan bea masuk impor selama lima tahun hingga 36% pada mobil listrik China.

AS sendiri sudah mengumumkan memberlakukan peningkatan tarif impor kendaraan listrik China, sejak Mei. Presiden AS Joe Biden bahkan meningkatkannya hingga empat kali lipat, menjadi 100%.

Sebelumnya pajak impor yang berlaku adalah 25%. Kebijakan ini bahkan sudah resmi berlaku 1 Agustus lalu.

Di saat yang sama, AS juga menaikkan tarif impor sel surya dari China naik dua kali lipat menjadi 50%. AS juga menggandakan tarif semikonduktor China dari 25% menjadi 50%, lalu meningkatkan tiga kali lipat tarif impor produk baja dan aluminium menjadi 25%.

 


(sef/sef)

Sentimen: positif (94%)