Australia Bersumpah Akan Mintai Tanggung Jawab Rusia Atas Tragedi MH17
Detik.com Jenis Media: Internasional
Pemerintah Australia bersumpah akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas serangan rudal yang menyebabkan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH7 setelah tim penyelidik internasional menghentikan penyelidikannya atas tragedi tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (9/2/2023), tim penyelidik tersebut mengatakan ada "indikasi kuat" Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi menyetujui untuk memasok sistem rudal yang akhirnya menjatuhkan pesawat tersebut. Namun, tim menghentikan penyelidikan karena tidak ada "bukti konklusif".
Pesawat jenis Boeing 777 ditembak jatuh di atas Ukraina pada tahun 2014, menewaskan keseluruhan 298 penumpang dan awak, termasuk 196 orang Belanda, 43 orang Malaysia, dan 38 warga Australia.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dan Jaksa Agung Australia Mark Dreyfus pada hari Kamis (9/2) mengatakan Rusia telah berulang kali mencoba menggagalkan penyelidikan, sehingga "tidak mungkin" untuk mengumpulkan bukti.
"Invasi ilegal dan tidak bermoral Rusia ke Ukraina dan kurangnya kerjasama dengan penyelidikan telah membuat upaya investigasi yang sedang berlangsung dan pengumpulan bukti tidak mungkin dilakukan saat ini," kata kedua pejabat Australia itu dalam pernyataan bersama.
Mereka menambahkan bahwa pemerintah Australia akan "meminta pertanggungjawaban Rusia atas perannya dalam jatuhnya pesawat sipil".
Australia dan Belanda saat ini memiliki kasus yang sedang berlangsung terhadap Rusia dengan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, sebuah badan PBB dengan kekuatan penegakan terbatas.
Sentimen: negatif (97%)