Sentimen
7 Sep 2024 : 15.28
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Tangerang, Cengkareng, Kapuk
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Rano Karno: Nanti Pramono Anung Jaga Terminal, Gue yang Tarik Opletnya, Jalan ke Bawah... Megapolitan 7 September 2024
7 Sep 2024 : 22.28
Views 3
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
Rano Karno: Nanti Pramono Anung Jaga Terminal, Gue yang Tarik Opletnya, Jalan ke Bawah...
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Bakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno mengungkapkan skema jika dia dan pasangannya, Pramono Anung, menang dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Pemeran Kasdullah alias Doel dalam sinetron "Si Doel Anak Sekolah" itu menganalogikan dirinya dengan Pramono seperti sebuah terminal yang di dalamnya terdapat kendaraan umum, salah satunya adalah oplet.
“Entar, Mas Pramono jaga terminal, gue sopir opletnye (yang) jalan (turun) ke bawah (warga),” ungkap Rano saat menyambangi Kampung Pedongkelan, RW 13, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (7/9/2024).
Rano menyadari, dia lebih dikenal oleh masyarakat luas dibandingkan dengan Pramono.
Kendati demikian, Rano memuji Pramono yang disebut-sebut lihai dalam menata pemerintahan berkat latar belakang karier.
“Dia (Pramono) enggak ada yang kenal. Tapi, kalau soal menata pemerintah, Pramono Anung ini lebih hebat,” kata Rano.
Dalam kesempatan ini, Rano juga meminta doa restu kepada warga Kampung Pondongkelan untuk maju sebagai bakal calon wakil gubernur Jakarta.
“Ini jadi istilahnya, hari ini mohon doa, mohon doa. (Kalau) dukungannya nanti. Doanya sekarang, dukungan nanti. Karena apa? Nomor belum ada. Entar kalau ada nomor, baru dukung Si Doel,” ucap Rano.
Di sisi lain, Rano mengaku, sebenernya ia ingin duduk tenang di kursi DPR RI setelah kembali terpilih dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024. “Saya 11 tahun di Provinsi Banten. Pertama, Wakil Bupati Tangerang, Wakil Gubernur Banten, dan jadi Gubernur Banten. Kelar tugasnya, jadi anggota DPR RI,” ujar Rano. “Ah sudah, kita pikir, sudah cukup deh, kita mau tenang-tenang. Umur kita masih muda, 63 tahun. Artinya, sudah deh, saya mau tenang di komisi X,” lanjut Rano. Kendati demikian, pikirannya ternyata salah. Rano tiba-tiba saja dipanggil oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. Megawati menyinggung soal Jakarta yang sebentar lagi berstatus Daerah Khusus Jakarta (DKJ). “Nah, tiba-tiba, Ibu Ketua Umum (Megawati) tunjuk saya. ‘Doel, lu kan orang Betawi. Ini kalau Jakarta enggak ada lagi, orang Betawi di mana?' Nah itu yang saya berpikir,” ujar Rano. “(Katanya) ‘Doel, Jakarta itu bukan cuma Betawi. Ada Jawa, Sunda, ada Tionghoa, ada Makassar, ada Bugis. Semua menumpuk di Jakarta. Jadi, gue tugasin lu jadi wakil gubernur DKJ’,” lanjut dia. Mendengar hal tersebut, Rano terkejut. Dia sempat bertanya kepada Megawati apakah beliau tidak salah menunjuknya sebagai bakal calon wakil gubernur Jakarta. “(Megawati jawab). ‘Enggak. Ngapain lu sekolah jauh-jauh di Banten, 11 tahun. Sekarang, waktunya lu benahi kota lu sendiri’,” jelas Rano. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Di sisi lain, Rano mengaku, sebenernya ia ingin duduk tenang di kursi DPR RI setelah kembali terpilih dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024. “Saya 11 tahun di Provinsi Banten. Pertama, Wakil Bupati Tangerang, Wakil Gubernur Banten, dan jadi Gubernur Banten. Kelar tugasnya, jadi anggota DPR RI,” ujar Rano. “Ah sudah, kita pikir, sudah cukup deh, kita mau tenang-tenang. Umur kita masih muda, 63 tahun. Artinya, sudah deh, saya mau tenang di komisi X,” lanjut Rano. Kendati demikian, pikirannya ternyata salah. Rano tiba-tiba saja dipanggil oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. Megawati menyinggung soal Jakarta yang sebentar lagi berstatus Daerah Khusus Jakarta (DKJ). “Nah, tiba-tiba, Ibu Ketua Umum (Megawati) tunjuk saya. ‘Doel, lu kan orang Betawi. Ini kalau Jakarta enggak ada lagi, orang Betawi di mana?' Nah itu yang saya berpikir,” ujar Rano. “(Katanya) ‘Doel, Jakarta itu bukan cuma Betawi. Ada Jawa, Sunda, ada Tionghoa, ada Makassar, ada Bugis. Semua menumpuk di Jakarta. Jadi, gue tugasin lu jadi wakil gubernur DKJ’,” lanjut dia. Mendengar hal tersebut, Rano terkejut. Dia sempat bertanya kepada Megawati apakah beliau tidak salah menunjuknya sebagai bakal calon wakil gubernur Jakarta. “(Megawati jawab). ‘Enggak. Ngapain lu sekolah jauh-jauh di Banten, 11 tahun. Sekarang, waktunya lu benahi kota lu sendiri’,” jelas Rano. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (98.1%)