Sentimen
Negatif (99%)
6 Sep 2024 : 17.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Koja, Tangki

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait

Pelajaran dari Kecelakaan Beruntun Karena Sopir Truk Serangan Jantung

6 Sep 2024 : 17.35 Views 6

Detik.com Detik.com Jenis Media: Otomotif

Jakarta -

Kecelakaan diduga diakibatkan karena sopir truk mengalami serangan jantung di Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Kecelakaan itu mengakibatkan 5 orang tewas dan 7 orang lainnya luka-luka.

Rekaman video amatir detik-detik kecelakaan beredar di media sosial. Dalam rekaman video terlihat sejumlah korban tergeletak di jalanan hingga tersangkut di kolong truk.

"Sopir mengalami serangan jantung sehingga menabrak kendaraan di depannya," kata Kasi Ops Sudin Damkar Utara Gatot Sulaiman dikutip dari detikNews, Kamis (4/9/2024).

Salah satu saksi, Sutarya (55), driver ojek online mengatakan sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu (4/9) sore itu, truk tangki datang dari arah Semper kehilangan kendali. Dia menduga sopir sudah meninggal dunia sebelum tabrakan terjadi.

"Ada dari sono mobil tangki kenceng, rupanya dari sono (Indomaret) udah meninggal, jadi nginjek gasnya kenceng. Kalau dia masih hidup, nggak mungkin dia kenceng, orang lagi rame," kata Sutarya ditemui di lokasi, Kamis (5/9/2024).

Praktisi keselamatan berkendara, Trainer & Program Development GDDC (Global Defensive Driving Consulting) Andry Berlianto, kesehatan pengemudi juga menjadi tanggung jawab perusahaan.

Pertama, dalam hal Ini menjadi peran dispatcher untuk bisa mengatur penjadwalan tugas-tugas pengemudi, jangan sampai pengemudi yang membawa kendaraan besar itu dalam kondisi yang kurang fit.

"Waktu istirahat yang cukup sebelum memutuskan mengemudi, khusus untuk kendaraan berat maka tugas Dispatcher utk memastikan kesehatan atau kebugaran pengemudi berdasarkan hasil observasi terkini yang dipegang perusahaan," kata Andry saat dihubungi detikOto, Kamis (5/9/2024).

Andry melanjutkan perlunya melakukan pemeriksaan rutin seputar kesehatan, dari pengemudi sendiri atau monitoring dari perusahaan. Tidak kalah penting membangun waktu kerja yang efektif dan efisien sesuai koridor keselamatan, mulai dari durasi hingga rute yang dilalui.

"Ada beberapa perusahaan yang memasang sensor kantuk berupa kamera ke pengemudi dimana dispatcher atau control room bisa melihat performa pengemudi, ini bisa sbg deteksi awal hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Jika pengemudi memiliki riwayat penyakit serangan jantung, sebaiknya selama berpergian wajib ditemani kerabat. Langkah ini menjadi persiapan sebelum berhadapan dengan kemungkinan terburuk.

"Untuk pengemudi pribadi tentu harus bisa menakar tingkat kebugaran diri sendiri dan tidak memaksakan diri sendirian mengemudi, ajak kawan sebagai pengemudi dan duduklah sebagai penumpang," jelas Andry.


(riar/din)

Sentimen: negatif (99.9%)