Bakti Ungkap Tidak Ada Pembangunan BTS 4G Baru di Tahun 2025
Detik.com Jenis Media: Tekno
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan tidak akan membangun infrastruktur telekomunikasi menara base transceiver station (BTS) 4G di tahun 2025.
Kepastian itu disampaikan Direktur Utama Bakti Kominfo Fadhilah Mathar di rapat kerja dengan Komisi I DPR RI dengan Menkominfo Budi Arie Setiadi di Gedung DPR RI, Rabu (4/9/2024).
Disampaikan Fadhilah di tahun depan, Badan Layanan Umum (BLU) ini akan fokus pada pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah dibangun di program BTS 4G sebelumnya. Sebagai informasi, berbeda dengan operator seluler, Bakti Kominfo hanya mendirikan BTS di area non komersil atau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Memang di tahun 2025, kami tidak lagi melakukan pembangunan BTS baru. Kami hanya melakukan pemeliharaan supaya layanan yang sudah kami bangun di 7.300 di 2023 dan 2024 itu bisa kita lanjutkan," ungkap Fadhilah.
Adapun, dalam rapat tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, meminta tambahan pagu anggaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk tahun 2025 sebesar Rp 13,27 triliun.
Disampaikan Budi, guna memastikan program prioritas Kominfo berjalan di tahun depan, instansi yang dipimpinnya itu memerlukan pagu anggaran sebesar Rp 20,99 triliun. Sementara itu, penetapan pagu anggaran 2025 untuk Kementerian Kominfo Rp 7,72 triliun.
Guna memastikan seluruh program prioritas Kementerian Kominfo dibutuhkan anggaran tahun 2025 sebanyak Rp 20,99 triliun, dimana saat ini hanya dianggarkan Rp 7,72 triliun sehingga terdapat kekurangan sebanyak Rp 13,27 triliun," kata Budi.
"Sesuai dengan surat usulan Menteri Kominfo kepada Menteri Keuangan tanggal 7 Agustus 2024, usulan tambahan yang bersumber dari rupiah murni ataupun PNBP telah diajukan untuk memenuhi kekurangan anggaran," sambungnya.
Untuk program Penyediaan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi sebesar Rp 9,7 triliun yang akan digunakan untuk akses internet Operating Maintenance (OM) BTS 4G/ last mile, OM akses internet dan OM Satria-1 dan RMP Digital Broadcasting System.
"Biaya BTS yang sudah kita bangun itu memerlukan biaya operasi dan perawatannya terus. Memang BTS Bakti tanggung jawab untuk mensubsidi daerah-daerah 3T dan itu bagian tanggungjawab negara kepada masyarakat, terutama di 3T, yang secara komersil tidak akan dimasuki oleh operator seluler," pungkas Budi.
(agt/fay)
Sentimen: positif (76.2%)