Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, Achmad Hidayat menyampaikan kekhawatirannya terkait pertumbuhan ekonomi yang melambat dan harga kebutuhan pangan yang terus meningkat. Dia menilai perlu bijaksana dalam proses tata kelola negara. 

“Pertumbuhan ekonomi melambat dan sejumlah komoditi pangan juga merangkak naik, ini harus jadi perhatian semua.Karena mengurus tata kelola negara itu perlu kebijaksanaan,” kata Achmad dalam Dialog Kebangsaan bertema “Tantangan Ekonomi Pasca Pilpres 2024”  yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Sabtu (18/5/2024).

Menurut Achmad, pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2024 hanya mencapai 5,1 persen. Capaian ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama di 2023 sebesar 5,04 persen dan 2022 sebesar 5,3 persen.

Perlambatan ini, lanjutnya, diiringi dengan kenaikan harga kebutuhan pokok seperti telur, beras, dan minyak goreng.

“Kebijakan harus mendidik dan menyejahterakan rakyat, telurkan kebijakan produktif yang membuat masyarakat berdaya. Jangan hal konsumtif yang enak di depan tapi tidak enak di belakang,” tegas Achmad Hidayat.

Ia pun berharap agar mahasiswa terus bergerak menjadi Agen of Change dan penjaga nilai di masa transisi kepemimpinan nasional pada tahun 2024 untuk menjamin terselenggaranya kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dialog Kebangsaan ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan menghadirkan narasumber lain seperti Yordan Batara Goa Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dan Agus Imam Sonhaji Asisten II Setda Pemerintah Kota Surabaya. [asg/beq]