Indonesia Perlu Susun Rencana Kolaborasi untuk Keseimbangan Ekonomi dan Iklim
Beritasatu.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Beritasatu.com - Krisis iklim menempatkan dunia dalam titik kritis. Indonesia menjadi salah satu yang paling terdampak. Di sisi lain, Indonesia juga ingin mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, jauh di atas rata-rata sekarang 5%.
Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation Cazadira Fediva Tamzil mendorong perlunya Indonesia perlu menyusun rencana aksi kolaboratif untuk menyeimbangkan ekonomi dan iklim dengan melibatkan pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat.
"Indonesia perlu mengembangkan rencana aksi kolaboratif yang relevan dengan kondisi negara berkembang dan ambisi pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Agar rencana ini tidak hanya menjadi wacana, diperlukan percepatan tindakan nyata dan kolaboratif untuk merealisasikannya," ujar Cazadira di ajang Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, Jumat (6/9/2024) dikutip dari Antara.
Untuk itu Pijar Foundation meluncurkan 12 rencana aksi kolaborasi untuk keseimbangan ekonomi dan iklim. Rencana aksi ini diserahkan secara langsung kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), yang diwakili oleh Rachmat Kaimuddin selaku deputi bidang koordinasi infrastruktur dan transportasi.
Rencana aksi kolaboratif ini telah disusun sejak 2022 dengan melibatkan 150 pemangku kepentingan dari sektor publik, swasta, dan komunitas masyarakat di 30 kota/kabupaten di Indonesia.
“Rencana aksi ini mendorong kolaborasi multisektor, seperti pengembangan talenta, percepatan pendanaan, dan perbaikan kebijakan publik. Salah satu bentuk konkret adalah pembentukan platform koordinasi ekonomi-iklim yang menguatkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat,” tambah Cazadira.
ISF 2024 menjadi ajang resmi Pemerintah Indonesia yang mempertemukan para pemimpin global dari berbagai sektor dan negara untuk saling bertukar pikiran dan berbagi solusi serta praktik terbaik dalam menghadapi perubahan iklim.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan pembukaan ISF 2024 menyatakan bahwa forum ini menjadi tempat bertukar pikiran, pengetahuan, dan sumber daya untuk menghadapi tantangan iklim global.
"Saya berharap forum ISF ini bisa menjadi ruang pertemuan pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya yang menjadi modal bersama untuk berkolaborasi dalam menghadapi tantangan iklim," ujar Presiden Jokowi.
Sentimen: negatif (91.4%)