Sentimen
Netral (79%)
6 Sep 2024 : 19.05
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: bandung

Pilgub Masih Lama, Pasti Berubah

6 Sep 2024 : 19.05 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Jakarta -

Kandidat calon gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, merespons soal informasi adanya gerakan tusuk tiga pasangan calon (paslon) di Pilgub Jakarta 2024. Pramono mengatakan tahapan Pilgub Jakarta masih panjang dan kondisi dapat berubah.

"Saya merasa karena Pilgub-nya masih tiga bulan lagi, kondisi masyarakat juga pasti berubah," kata Pramono di Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024).

Pramono kemudian berkelakar. Dia yakin lesung pipinya dapat menggaet pemilih. "Masa lihat lesung pipi saya nggak tertarik? Pasti akan tertarik," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Rombongan bakal Cawagub DKI Rano Karno, Beno Muhammad Ibnu, mengaku mendengar informasi ada gerakan 'tusuk tiga pasangan calon (Paslon)' di Pilkada Jakarta. Beno mengatakan gerakan itu disebut datang dari pihak yang mengatasnamakan 'Anak Abah'.

Sebagaimana diketahui 'Anak Abah' merupakan panggilan bagi pendukung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan. Sebutan itu ramai digunakan di media sosial saat Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 lalu.

Mulanya, Beno mengatakan ada isu Rano Karno akan dipasangkan dengan Anies Baswedan. Namun, kata Beno, saat ini pasangan yang berlayar yakni Pramono dan Rano Karno.

Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Pramono-Rano ini juga mengaku mendengar ada gerakan 'Anak Abah' untuk memilih tiga pasangan calon di Pilkada Jakarta. Ia berharap pemilih 'Anak Abah' dapat mengalihkan dukungan ke Pramono Anung dan Rano Karno.

"Timbul gerakan 'Anak Abah' yang saat ini, menggelorakan gerakan tusuk tiga Paslon. Tetapi sementara kalau kita melihat perkembangannya, Abahnya sendiri sudah berposisi berfoto bersama dengan Mas Pram dan Bang Doel," tutur Beno.

Beno mengaku yakin Pramono dan Rano Karno bisa meneruskan pembangunan era Anies Baswedan. Dia menyebut Rano Karno juga asli putra Betawi.

"Karena posisi yang Mas Pram dan Bang Doel yang bisa meneruskan pembangunan yang dibangun oleh Pak Anies. Kalau posisi sebelah tidak mungkin, karena mau bikin Jakarta jadi Bandung agak susah," ungkap Beno.

"Yang anak Jakarta, yang anak Betawi, Si Doel. Kalau putra daerah membangun kotanya sendiri, otomatis relate tuh emosionalnya. Beda kalau orang dari sebelah mau coba membangun. Nah, saya khawatirnya bukan terbangun, tapi mengubah tradisi dan kultur, itu yang bahaya," ujarnya.

(dnu/dnu)

Sentimen: netral (79%)