Sentimen
Negatif (57%)
5 Sep 2024 : 13.33
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Tokoh Terkait

5 Hal yang Jadi Sorotan saat Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia - Page 3

5 Sep 2024 : 20.33 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Adapun Paus Fransiskus, yang lahir sebagai Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936, telah menorehkan sejarah sebagai paus pertama dari benua Amerika.Sebagai paus ke-266, ia membawa perspektif baru ke dalam kepemimpinan Gereja Katolik.

Adapun Paus Fransiskus sebagai Paus Pertama dengan Nama Regnal Baru Sejak Abad ke-10 Paus Fransiskus memilih nama regnal yang sama sekali baru, bukan kombinasi atau pengulangan nama sebelumnya.

Nama ini diambil untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, yang dikenal karena cintanya terhadap alam, pengorbanannya untuk kaum miskin, dan komitmennya terhadap perdamaian.Paus Fransiskus merupakan anak dari seorang imigran asal Italia.

Sang ayah bernama Mario seorang akuntan yang bekerja di perusahaan kereta api dan ibunya Regina Sivori yakni seorang ibu rumah tangga.Ia lulus sebagai sarjana teknik kimia. Selanjutnya ia memilih jalur imamat, memasuki Seminari Keuskupan Villa Devoto. Pada 11 Maret 1958, ia masuk novisiat Serikat Yesus.

Bergoglio menyelesaikan studi di bidang humaniora di Chili dan kembali ke Argentina pada 1963 usai lulus dengan gelar di bidang filsafat dari Colegio de San Jose di San Miguel.

Dari 1964-1965, ia mengajar sastra dan psikologi di Immaculate Conception Collegedi Santa Fe. Pada 1966, ia mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires. Pada 1967-1970, ia belajar teologi dna mendapatkan ijazah dari Colegio San Jose.

Penolak Kemewahan dalam Kehidupan Sehari-hari

Paus Fransiskus dikenal karena gaya hidupnya yang sederhana dan menolak kemewahan. Ia memilih tinggal di penginapan sederhana di Vatikan dan sering kali menggunakan kendaraan yang lebih praktis.

Ia memilih tinggal di wisma Domus Sanctae Marthae ketimbang di apartemen kepausan di Istana Apostolik yang dipakai oleh Paus sebelumnya.

Selain itu, Paus Fransiskus merupakan pendukung kesetaraan gender dan menekankan pentingnya Gereja untuk lebih terbuka pada semua komunitas sambil melawan diskriminasi. Ia juga menentang hukuman mati dan meminta penghapusan hukuman tersebut secara global.

Sentimen: negatif (57.1%)