Menangis Saat Misa Paus Fransiskus, Umat: Mungkin Ini yang Terakhir... Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Umat Katolik merasa haru dapat mengikuti Misa Akbar yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Kamis (5/9/2024). Warga asal Solo bernama Santi (56) menangis beberapa kali selama rangkaian misa. "Saya sangat terharu, karena merasa dekat sekali dengan Bapa Paus," ujar Santi seusai misa. Menurut Santi, Paus Fransiskus merupakan teladan sejati karena hidup dengan cara yang diajarkan Yesus Kristus. Mulai dari mengasihi sesama, cinta perdamaian, sekaligus memedulikan kaum papa. Karakter Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itulah yang membuat Santi tidak mampu menahan rasa harunya. "Kehadiran Bapa Paus sungguh memberikan rasa sukacita dan damai bagi saya," ujar Santi. Suwati (65) warga Cilandak juga merasakan hal yang sama. Ia sempat menitikkan air matanya, terutama ketika melantunkan lagu pujian. Apalagi, ini kali kedua ia merasakan kunjungan Paus setelah sebelumnya pada 1989 silam. Ia pun merasa terberkati karena diberikan kesempatan bertemu Paus secara langsung di usianya yang sudah tidak muda lagi. "Saya betul-betul seperti diberi kesempatan bertemu Paus. Kan sudah lama sekali Paus enggak datang ke Indonesia. Mungkin ini adalah kesempatan terakhir bagi saya," ungkap dia. Misa Akbar yang dipimpin Paus Fransiskus sendiri telah sukses digelar. Sekitar 85.000 umat Katolik dari penjuru Indonesia hadir di dalam misa tersebut. Umat terbagi di dua tempat, yakni di tribun Stadion Utama Gelora Bung Karno dan di Stadion Madya. Dalam kotbahnya, Paus Fransiskus berpesan umat Katolik untuk tidak hanya gemar mendengarkan ajaran Yesus, tetapi juga rajin 'menghidupinya' melalui perkataan dan perbuatan. "Dengan dibimbing oleh sabda Tuhan, saya mendorong anda semua menaburkan kasih," ujar Paus Fransiskus. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.