Pasuruan (beritajatim.com) – Harga Minyakita di Kabupaten Pasuruan melonjak di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Hal ini terjadi di hampir semua pasar tradisional di Pasuruan.

Di Pasar Bangil dan Pasar Pandaan, para pedagang kompak menjual Minyakita dengan harga Rp15 ribu hingga Rp16 ribu per liter. Alasannya, mereka mendapatkan Minyakita dari sales dengan harga yang sudah di atas HET.

“Saya jualnya Rp14.200, kalau saya jual Rp14 ribu ya rugi dong,” ungkap Murti, salah seorang pedagang di Pasar Bangil, Jumat (12/7/2024).

Menanggapi hal ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan mengimbau para pedagang menunggu keputusan resmi dari pemerintah sebelum menaikkan harga Minyakita.

“Kami imbau untuk para pedagang tetap menunggu keputusan resmi dari Pemerintah, barulah silakan menaikkan harga Minyakita. Tapi kalau sekarang jangan dulu,” kata Analis Perdagangan Disperindag Kabupaten Pasuruan, Subakti Utoma.

Kenaikan harga Minyakita di tingkat pedagang ini mengakibatkan pasokan semakin menipis. Hampir 60 persen pasar di Kabupaten Pasuruan kekurangan stok Minyakita.

“Contohnya di satu toko yang biasanya ada empat sampai lima kardus, sekarang tinggal satu kardus saja,” kata Subakti.

Selain itu, Disperindag menduga adanya spekulan yang memanfaatkan situasi ini untuk menaikkan harga. Oleh karena itu, Disperindag meminta konsumen untuk bijak dalam membeli.

Jika harga Minyakita mencapai Rp17 ribu per liter, konsumen disarankan untuk membeli minyak goreng premium dengan harga yang relatif sama.

“Kalau memang dirasa naik dan harganya sampai Rp17 ribu, maka mending beli minyak goreng yang kemasan premium saja, hampir sama harganya,” imbau Subakti.

Disperindag juga akan terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga Minyakita di Kabupaten Pasuruan. [ada/beq]