Sentimen
Negatif (50%)
3 Sep 2024 : 18.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Tokoh Terkait
Lawrence Wong

Lawrence Wong

Perusahaan Singapura Minat Bangun 'Kebun Matahari' di IKN

3 Sep 2024 : 18.30 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani membawa pulang oleh-oleh. dari kunjungan kerjanya ke Singapura. Salah satunya, ada minat investasi dari perusahaan-perusahaan Singapura ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Rosan mengatakan, setidaknya ada dua perusahaan asal Singapura yang berminat masuk ke mega proyek ibu kota itu. Salah satunya Sembcorp Utilities Pte Ltd yang akan akan berinvestasi membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) senilai US$ 60 juta atau setara Rp 936 miliar (kurs Rp 15.600).

"Dari Singapura, kebetulan saya ketemu itu adalah dengan, jadi ada dua. Kemarin satu dengan Sembcorp, mereka mau investasi di solar panel dan investasinya kurang lebih US$ 60 juta," kata Rosan, ditemui usai Rapat kerja (Raker) Bersama Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Rosan mengatakan, Sembcorp akan membangun solar cell sekitar 5-6 megawatt. Pembangunannya akan dilakukan dalam dua tahap. Lalu yang kedua, perusahaan asing asal Singapura yang akan masuk ke IKN ialah Raffles Education Center.

"Ada satu lagi adalah Raffles Education Center. Mereka mau berinvestasi di IKN," ujarnya.

Obrolannya dengan kedua perusahaan Singapura ini berlangsung saat kunjungan kerjanya ke sana beberapa Waktu lalu. Pada kala itu, ia juga sempat bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, hingga sejumlah jajaran pemerintahan lainnya.

"Saya ketemu perdana menteri, ketemu wakil perdana menteri, saya ketemu empat menteri. Dari menteri luar negeri, menteri rangka kerja, menteri perdagangan. Kemudian saya ketemu Temasek, ketemu IDB, itu seperti BKPM-nya kita. Lalu GIC, investor arm-nya Singapura, dan SBF seperti Kadin-nya kita," ujar Rosan.

"Kemudian ketemu dengan perusahaan-perusahaan yang sudah investasi Indonesia maupun yang belum. Jadi saya tiga hari sana, tiap hari sangat padat, dan masukan-masukan itu, karena Investor terbesar Indonesia selama 10 tahun itu Singapura. Jadi wajar saya datang ke sana untuk mendapatkan pemahaman dan juga mendapatkan informasi mengenai apa sih appetite mereka, preference mereka, baik ini terutama ke depannya," sambungnya.

(shc/kil)

Sentimen: negatif (50%)