Badung, Beritasatu.com - Pemerintah Indonesia mengeksplorasi kerja sama pembangunan sektor digital dengan Mesir pada acara High Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Sesi Pemimpin Bersama Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 2024, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (2/9/2024).

Hal ini diwujudkan melalui pertemuan antara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dan Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Mesir Amr Talaat.

Dalam pertemuan tersebut, Budi Arie mengusulkan peluang kerja sama dalam pengembangan jaringan 5G dan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur kepada Mesir. “Pertemuan bilateral ini bertujuan menjajaki kolaborasi pengembangan infrastruktur digital,” ujar Menkominfo.

Selain itu, kata dia, kedua negara juga akan meningkatkan kapasitas generasi muda. Ada kesamaan kebijakan dan pengelolaan isu teknologi informasi dan komunikasi antara Mesir dan Indonesia melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait. “Kebijakan teknologi informasi di Mesir fokus pada tiga pilar utama, keterampilan dan pekerjaan digital, transformasi digital, dan inovasi digital,” ungkapnya.

Menkominfo memaparkan pencapaian Indonesia dalam membangun infrastruktur digital yang telah mencakup hampir 98% dari populasi nasional. “Saat ini, Indonesia telah membangun 34 pusat data, jaringan kabel serat optik sepanjang 177.000 km, hingga 265.900 base transceiver station (BTS), termasuk 1.000 BTS 5G,” jelasnya.

Menteri Talaat mengatakan Mesir menawarkan peluang memperkuat konektivitas digital melalui kabel bawah laut dan mengundang generasi muda Indonesia untuk mengikuti program pelatihan yang ditawarkan Mesir.  “Kolaborasi yang tercipta dari pertemuan ini diharapkan mempererat hubungan Indonesia dan Mesir serta mendorong kemajuan di sektor digital bagi kedua negara,” tambahnya.

Sementara itu, Amr Talaat mengatakan Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945. "Hubungan ini telah berkembang dengan pesat," tandasnya.