Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dirinya akan berbicara secara khusus dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membahas permintaan senjata canggih guna menghadapi invasi Rusia. Hal ini dilakukan setelah Biden menyatakan tidak akan mengirimkan jet tempur F-16 ke Kiev.

"Kami akan berbicara," kata Biden saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Rabu (1/2/2023).

Pernyataan itu dilontarkan Biden setelah sebelumnya menjawab 'tidak' saat ditanya apakah dirinya mendukung pengiriman pasokan jet tempur F-16 ke Ukraina. Disebutkan bahwa jet tempur itu berada di urutan teratas dalam daftar persenjataan yang diinginkan Ukraina dalam melawan pasukan Rusia.

AS sejauh ini menjadi pemasok senjata terbesar bagi Ukraina, yang terus diinvasi pasukan Rusia nyaris setahun terakhir. Koalisi negara-negara Barat lainnya juga mengirimkan pasokan senjata yang bervariasi, mulai dari senapan hingga kendaraan lapis baja dan artileri, ke Ukraina.

Namun, dengan Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerah dalam menghancurkan negara tetangganya, Zelensky melontarkan seruan terbaru kepada negara-negara Barat untuk mengirimkan pasokan senjata yang lebih kuat dan lebih canggih.

Baru-baru ini, AS dan Jerman sepakat untuk mengirimkan pasokan tank-tank tempur yang canggih ke Ukraina. Kedua negara itu mengikuti Inggris yang terlebih dulu mengumumkan langkah serupa.

Saat ini, Ukraina terus mendorong pasokan jet tempur dan rudal jarak jauh yang bisa menjangkau target-target Rusia jauh di belakang garis depan pertempuran.