Sentimen
Netral (88%)
28 Agu 2024 : 17.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jabodetabek, Cilandak

Tokoh Terkait
Igun Wicaksono

Igun Wicaksono

Gabungan Ojol se-Jabodetabek Serbu Istana Merdeka Besok, Ini yang Dituntut

29 Agu 2024 : 00.05 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Otomotif

Jakarta -

Komunitas ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek akan menggelar demo di Istana Merdeka dan kantor perusahaan pada Kamis (29/8). Kabarnya ada ribuan ojol dan kurir yang siap meramaikan aksi tersebut.

Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan, kelompok gabungan tersebut akan bergerak mulai pukul 12.00 WIB. Nantinya, ada sejumlah tuntutan yang akan disampaikan.

"Pada hari Kamis dari beberapa kelompok rekan-rekan ojek online dan kurir lokal Jabodetabek akan lakukan aksi damai dengan tuntutan yang akan diutarakan baik kepada perusahaan aplikasi maupun kepada pihak pemerintah," ujar Igun melalui keterangannya, Rabu (28/8).

"Informasi dari rekan-rekan kami bahwa aksi akan diikuti sekitar 500-1000 pengemudi ojol dari berbagai komunitas di Jabodetabek, dengan rencana pelaksanaan jam 12.00 dengan rute aksi Istana Merdeka, kantor Gojek di sekitar wilayah Petojo, Jakarta Pusat dan kantor Grab di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan," tambahnya.

Ojol demo. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Igun memastikan, demo akan berjalan secara damai. Aksi tersebut digelar untuk menyampaikan aspirasi ojol dan kurir yang merasa tertekan dengan kebijakan perusahaan dan pemerintah.

"Ini sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para pengemudi ojol yang makin tertekan oleh perusahaan aplikasi sedangkan pihak pemerintah juga belum dapat berbuat banyak untuk memenuhi rasa keadilan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi yang ada dikarenakan hingga saat ini status hukum ojek online kami nilai masih ilegal tanpa adanya legal standing berupa Undang-undang," paparnya.

Demo ojol. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Mereka menuntut adanya legal standing hukum yang jelas bagi pengemudi ojol. Ini agar perusahaan tidak berbuat semena-mena terhadap ojol dan kurir selaku mitra.

"Dengan belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol maka perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh Pemerintah, hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra," kata dia.


(sfn/dry)

Sentimen: netral (88.9%)