Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Paris
Kasus: Narkoba, pelecehan seksual, kejahatan siber
Tokoh Terkait
Begini Nasib CEO Telegram Pavel Durov Usai Bebas Bersyarat
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Telegram Pavel Durov tetap dalam penyelidikan usai ditangkap akhir pekan lalu. Otoritas setempat juga melarang dia keluar dari Perancis.
Hakim juga meminta dia membayar jaminan 5 juta euro (Rp 85,7 miliar) untuk bebas bersyarat. Durov wajib melapor dua kali seminggu ke polisi, dikutip dari Reuters, Kamis (29/8/2024).
Jaksa Laure Beccuau menyebutkan hakim menemukan alasan untuk melakukan penyelidikan formal pada Durov. Ini terkait sejumlah tuduhan, termasuk banyaknya aktivitas ilegal di dalam Telegram seperti transaksi terlarang, gambar pelecehan seksual anak, perdagangan narkoba dan penipuan.
Meski digunakan untuk berbagai aksi pidana, namun Telegram tidak pernah merespons apapun permintaan pengadilan. Inilah yang menarik perhatian unit kejahatan siber kantor kejaksaan di Paris.
Beccuau mengatakan layanan investigasi dan otoritas hukum lainnya punya pengamatan yang sama soal kurang patuhnya Telegram. Akhirnya kantor kejaksaan membuka kemungkinan menindak bos layanan pesan itu.
"Membuka penyelidikan pada kemungkinan pertanggungjawaban pidana manajer layanan pesan dalam pelanggaran," jelasnya.
Reuters mengatakan penyelidikan formal Perancis tidak serta merta merujuk seseorang benar-benar bersalah atau adanya pengadilan. Namun hakim menganggap adanya bukti untuk tetap melakukan penyelidikan.
Investigasinya juga tidak selesai dalam waktu singkat. Menurut Reuters bisa berlangsung bertahun-tahun hingga sampai ke meja pengadilan atau ditangguhkan.
Durov ditangkap di bandara Bourger, luar Paris, pada Sabtu malam waktu setempat (24/8/2024). Namun penangkapan itu memicu perdebatan soal kebebasan berbicara dan penegakan hukum.
(fab/fab)
Sentimen: positif (88.3%)