Sentimen
Negatif (80%)
27 Agu 2024 : 17.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Dubai

Kasus: Narkoba

Tokoh Terkait

CEO Telegram Ditangkap Prancis, Uni Emirat Arab Bersuara

28 Agu 2024 : 00.45 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

Jakarta -

Pavel Durov, CEO dan pendiri Telegram, memang berasal dari Rusia, tapi dia memegang beberapa kewarganegaraan lain yaitu Prancis, Uni Emirat Arab, dan negara kepulauan, St Kitts and Nevis.

Prancis sudah menahannya saat mendarat di bandara Le Bourget, tapi Rusia dan Uni Emirat tidak tinggal diam. Rusia meminta penjelasan pada Prancis atas ditangkapnya Durov dan kini, Uni Emirat Arab juga bersuara.

Uni Emirat Arab mengatakan sedang mengikuti dengan saksama kasus Pavel Durov setelah penangkapannya dan perpanjangan penahanan oleh pihak berwenang di Prancis. Durov saat ini tinggal di Dubai yang juga menjadi kantor pusat Telegram.

Dikutip detikINET dari Al Jazeera, Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan mereka sudah mengajukan permintaan kepada pemerintah Prancis untuk segera menyediakan semua layanan konsuler kepadanya.

"Memperhatikan warga negara, menjaga kepentingan mereka, menindaklanjuti urusan mereka, dan menyediakan semua aspek bagi mereka adalah prioritas utama UEA," kata kementerian tersebut.

Prancis dan UEA memelihara hubungan militer yang erat. Prancis mengoperasikan pangkalan angkatan laut di Abu Dhabi dan pasukan Emirat menggunakan tank Leclerc buatan Prancis serta jet tempur Rafale.

Di pihak lain, pejabat Rusia telah menyatakan kemarahan atas penahanan Durov oleh Prancis. Beberapa menyebutnya bermotif politik dan bukti standar ganda Barat tentang kebebasan berbicara.

Media Prancis melaporkan Durov ditahan berdasarkan surat perintah penangkapan yang menuduh Telegram telah disalahgunakan untuk pencucian uang, perdagangan narkoba, dan pelanggaran lainnya. Berdasarkan hukum Prancis, Durov dapat tetap ditahan untuk diinterogasi hingga empat hari. Setelah itu, hakim harus memutuskan apakah akan mendakwa atau membebaskannya.


(fyk/fay)

Sentimen: negatif (80%)