Sentimen
26 Agu 2024 : 19.41
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Menteng
Partai Terkait
Tokoh Terkait
10 Sebut Kapolri Listyo Sigit Lompati 5 Angkatan, Megawati: Ini Kan Merusak Tatanan... Nasional
27 Agu 2024 : 02.41
Views 3
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
Sebut Kapolri Listyo Sigit Lompati 5 Angkatan, Megawati: Ini Kan Merusak Tatanan...
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Tak hanya mengungkapkan keinginannya bertemu dengan
Kapolri
Jenderal
Listyo Sigit
Prabowo, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
Megawati
Soekarnoputri juga menyindir perihal tatanan yang dirusak karena pengangkatan Kapolri yang melompat angkatan.
Menurut Megawati, pengangkatan Listyo Sigit sebagai Kapolri melewati lima angkatan di atasnya. Sehingga, hal seperti itu berpotensi merusak tatanan pemilihan pimpinan di Polri.
“Jangan dibilang saya provokator atau fitnah. Kayak Pak Sigit (Listyo Sigit) kalau supaya tahu berapa yang dilewati? Lima. Kalau enggak percaya tanya gitu aja, lima angkatan,” kata Megawati di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).
"Bayangkan, lah yang ini (lima) apa enggak mikir ya dalam batinnnya. Nah itu perikemanusiaan tahu adik-adik. Iya dong, itu keadilan. Bayangkan orang udah nunggu, nunggu, tahu-tahu
ciung tek
(yang diangkat angkatan bawahnya),” ujarnya lagi.
Namun, Presiden ke-5 RI ini mengatakan, Kapolri Listyo Sigit tidak perlu marah dengan perkataannya tersebut. Sebaliknya, harus sadar karena yang dikatakannya adalah kebenaran.
“Jangan ini loh Pak Sigit, itu kebenaran loh. Oh iya, abis saya mau ngomong sama dia enggak diterima-terima, ya ini aja sekarang aku ngomong. Sadar, jangan benci sama saya. Ini kebenaran, kamu seharusnya sebagai orang muda harusnya apa, harus mikir juga dong senior-senior kamu,” kata Megawati.
Dia pun meminta agar tatanan pengangkatan harus diikuti. Meskipun, kenaikan pangkat memang harus mengikuti prestasi.
Hanya saja, menurut Megawati, dalam pelaksanannya tetap harus memperhatikan asas keadilan.
“Kan maunya saya, ya sudah ikuti dong, ikuti aturan. Jangan begitu (lompati angkatan), ini kan merusak peraturan tata, bayangkan dong. Terus sudah begitu, yang sudah belajarnya sama, aku kan tahu kayak di akademi kayak apa, itu. Kan setelah itu memang ada persaingan tapi kan persaingan itu seharusnya berkeadilan,” ujarnya.
“Siapa yang bagus ya perlu naik pangkat. Siapa yang enggak, ya udah memble diem
tapi kan enggak begitu cara begini (lompat angkatan), inikan merusak tatanan loh. Saya sampai sini (mengelus dada) karena saya loh yang sampai saya bilang berulang kali, saya loh yang memisahkan Polri sama TNI,” kata Megawati lagi. Sebelumnya, Megawati mengatakan, hingga saat ini Kapolri belum juga menerima permintaannya untuk bertemu tersebut. “Saya sudah bilang mau ketemu Kapolri saja, sampe hari ini saja enggak diterima, ya biarin dah,” ujarnya. Padahal, dia mengaku hanya ingin bertanya perihal status dirinya dan kader-kader PDI-P sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) sehingga seharusnya berhak mengikuti kontestasi politik di Tanah Air. “Kali Kapolrinya juga rada-rada gemeter kali. Loh iya ngapain sih orang nerima saya aja. Saya enggak makan orang kok,” kata Megawati. “Kan saya hanya mau, saya ingin tahu argumentasinya beliau bahwa kok, yang saya bilang saya warga negara sah, rakyat saya tentu juga sah, partai saya juga sah, KPU memberikan keputusan kita boleh ngikut pemilu, ya terang dong saya boleh nanya kenapa kok gua aja yang digubrek-gubrek , gitu loh,” ujarnya lagi. Bahkan, menurut Megawati, dia tidak takut hanya karena mengungkapkan keinginannya tersebut bakal diamankan. Sebab, dia meyakini bahwa hal itu tidak akan terjadi. “Ini kan kalian enggak berani ngomong, Ibu aja ngomong relax, ya saya enggak punya beban. Terus mau diapa? Mau ditaget? Mau ditangkap? Apa dunia enggak akan horeg Presiden Republik Indonesia kelima (ditangkap) begitu,” katanya. Megawati menegaskan bahwa dirinya memiliki banyak teman di dunia yang pasti akan mempertanyakan dirinya. Sementara itu, berdasarkan catatan Kompas.id pada 27 Januari 2021, Listyo Sigit lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1991. Dia dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta pada 27 Januari 2021. Dikutip dari Tribunnews, Listyo Sigit melompati empat angkatan seniornya yang masih aktif di internal dan luar Polri, yakni Akpol 1987, 1988, 1989, dan 1990. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
tapi kan enggak begitu cara begini (lompat angkatan), inikan merusak tatanan loh. Saya sampai sini (mengelus dada) karena saya loh yang sampai saya bilang berulang kali, saya loh yang memisahkan Polri sama TNI,” kata Megawati lagi. Sebelumnya, Megawati mengatakan, hingga saat ini Kapolri belum juga menerima permintaannya untuk bertemu tersebut. “Saya sudah bilang mau ketemu Kapolri saja, sampe hari ini saja enggak diterima, ya biarin dah,” ujarnya. Padahal, dia mengaku hanya ingin bertanya perihal status dirinya dan kader-kader PDI-P sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) sehingga seharusnya berhak mengikuti kontestasi politik di Tanah Air. “Kali Kapolrinya juga rada-rada gemeter kali. Loh iya ngapain sih orang nerima saya aja. Saya enggak makan orang kok,” kata Megawati. “Kan saya hanya mau, saya ingin tahu argumentasinya beliau bahwa kok, yang saya bilang saya warga negara sah, rakyat saya tentu juga sah, partai saya juga sah, KPU memberikan keputusan kita boleh ngikut pemilu, ya terang dong saya boleh nanya kenapa kok gua aja yang digubrek-gubrek , gitu loh,” ujarnya lagi. Bahkan, menurut Megawati, dia tidak takut hanya karena mengungkapkan keinginannya tersebut bakal diamankan. Sebab, dia meyakini bahwa hal itu tidak akan terjadi. “Ini kan kalian enggak berani ngomong, Ibu aja ngomong relax, ya saya enggak punya beban. Terus mau diapa? Mau ditaget? Mau ditangkap? Apa dunia enggak akan horeg Presiden Republik Indonesia kelima (ditangkap) begitu,” katanya. Megawati menegaskan bahwa dirinya memiliki banyak teman di dunia yang pasti akan mempertanyakan dirinya. Sementara itu, berdasarkan catatan Kompas.id pada 27 Januari 2021, Listyo Sigit lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1991. Dia dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta pada 27 Januari 2021. Dikutip dari Tribunnews, Listyo Sigit melompati empat angkatan seniornya yang masih aktif di internal dan luar Polri, yakni Akpol 1987, 1988, 1989, dan 1990. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (96.9%)