Pendiri dan CEO Ditangkap, Telegram Terancam Tutup?
Detik.com Jenis Media: Tekno
Popularitas Telegram sebenarnya sedang menanjak. Juli 2024, Telegram memiliki lebih dari 950 juta pengguna aktif bulanan. Telegram pernah jadi aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia pada Januari 202i dengan 1 miliar unduhan secara global pada akhir Agustus 2021.
Pavel Durov yang ditangkap di Prancis, berperan penting dalam melesatnya Telegram. Ia menjadi wajah perusahaan dan kerap mempromosikannya, tak jarang dengan menyerang pesaing semacam WhatsApp atau Signal.
Sekitar pukul 8 malam Sabtu malam di Prancis, Durov ditangkap saat keluar dari jet pribadinya di bandara Le Bourget. Ia terbang dari Azerbaijan. Menurut TF1Info, media Prancis yang pertama kali mengabarkan, Durov ditemani pengawal dan seorang wanita. Ia menghabiskan malam di sel penjara Prancis.
Penahanan Durov terjadi setelah surat perintah penangkapan dikeluarkan OFMIN, kantor penegak hukum baru yang mulai beroperasi bulan November dan bertugas mencegah kekerasan ke anak di bawah umur. Penangkapan Durov dilaporkan bagian penyelidikan terhadap serangkaian dugaan pelanggara terkait narkoba, perundungan siber, kejahatan terorganisasi, dan promosi terorisme yang dianggap diizinkan di Telegram.
Selama Durov tidak ada, masa depan Telegram tampak tidak pasti lantaran kehadirannya dinilai sangat penting bagi Telegram. Memang sejauh ini belum akan sampai di tahap yang parah, misalnya Telegram sampai tutup. Namun mungkin operasional perusahaan nanti agak terganggu.
"Saya terkejut, dan semua orang yang dekat dengan Pavel merasakan hal yang sama. Tak seorang pun siap menghadapi situasi ini."" kata Georgy Lobushkin, mantan kepala humas di VK, jejaring sosial yang didirikan Durov.
Ketika ditanya apakah ia khawatir tentang masa depan Telegram dan siapa yang dapat menjalankan perusahaan tersebut selama Durov tidak ada, Lobushkin berkata: "Saya sangat khawatir."
TF1Info melaporkan bahwa tak diragukan Durov akan tetap ditahan selama penyelidikan. "Pavel Durov akan berakhir dalam penahanan praperadilan, itu sudah pasti," kata seorang penyidik yang tidak disebutkan namanya.
"Tidak seorang pun di Telegram siap menghadapi skenario seperti itu," cetus Anton Rozenberg, yang bekerja dengan Durov sejak awal eksistensi VK, sebelum bekerja untuk Telegram dari tahun 2016 hingga 2017. Rozenberg meramalkan Durov akan memperoleh pembelaan hukum terbaik yang dapat dibeli dengan uang.
"Namun tanpa dia, Telegram mungkin akan menghadapi masalah besar dengan manajemen, semua keputusan penting, dan bahkan pembayaran," imbuhnya, mengingat keterlibatan pribadi Durov dalam menjalankan perusahaan.
Rozenberg tidak melihat adanya pengganti yang jelas untuk Durov, yang membuat keputusan penting dalam hampir semua hal di Telegram, termasuk pendanaan, strategi pengembangan, desain produk, monetisasi, dan kebijakan moderasi konten.
Untuk saat ini, semuanya dapat diharapkan berjalan seperti biasa, kata Elies Campo, yang mengarahkan pertumbuhan, bisnis, dan kemitraan Telegram dari tahun 2015 hingga 2021. Ia menambahkan staf perusahaan cukup sedikit, sekitar 60 karyawan, sehingga infrastruktur tidak akan terpengaruh.
Campo mengakui tantangannya adalah apakah Durov perlu hadir secara fisik untuk membayar kewajiban Telegram ke berbagai pihak. "Sejauh yang saya ketahui, Pavel yang melakukan pembayaran. Jadi apa yang akan terjadi jika perlu ada pembayaran untuk penyedia infrastruktur, atau penyedia dalam hal konektivitas dan dia masih ditahan?" cetusnya.
(fyk/fyk)
Sentimen: negatif (88.7%)