Sentimen
Positif (40%)
25 Agu 2024 : 20.14
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

SBY Sebut Lebih Mudah Jadi Panglima & Presiden Ketimbang Pelukis

26 Agu 2024 : 03.14 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta -

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono tengah menekuni seni lukis dalam beberapa tahun terakhir. Meski begitu, menurutnya melukis memiliki kesulitan tersendiri ketimbang perannya sebagai panglima militer maupun presiden.

Hal ini diceritakan SBY dalam sesi Live Painting Preview bersama seniman Naufal Abshar di acara Creativepreneur Summit 2024. SBY mengatakan, ia telah menekuni seni lukis setidaknya dalam 3 tahun terakhir.

"Pak Chairul Tanjung (Founder CT Corp), ternyata lebih mudah jadi panglima militer atau presiden daripada pelukis," kata SBY sembari bergurau, diiringi tawa hadirin, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (25/8/2024).

Menurut SBY, salah satu tantangan terbesarnya ialah bagaimana mencari karakteristik lukisannya sendiri. Pasalnya, ia menilai tidak mungkin menyalin karya orang lain. SBY juga menyadari bahwa dirinya masih pelukis pemula yang masih perlu banyak belajar.

Lebih lanjut, ia pun bercerita awal mula dirinya memutuskan untuk mendalami seni lukis. Hal ini menjadi salah satu kegiatannya untuk mengenang mendiang sang istri Ani Yudhoyono, yang telah wafat 2019 silam.

Kegiatan melukis ini pun pernah didiskusikannya bersama Ani beberapa tahun lalu sebelum sang istri berpulang. Pada kala itu, Ani tengah mendalami fotografi.

"Pertama, saya dulu punya kenangan yang manis, beberapa saat sebelum Ibu Ani istri tercinta berpulang. Kami berbincang-bincang di Simalem, Sumatera Utara," ujar dia.

"Ibu Ani sudah banyak mendalami fotografi, memang hasil foto Ibu Ani banyak dan bagus-bagus. 'Nanti kalau mulai saatnya itu bisalah dilukis, sehingga kita akan senang, aku yang foto', terus bilang saya, 'Bapak yang melukisnya'," sambungnya.

Menurutnya, melukis menjadi salah satu caranya untuk mengenang Ani. Hal ini menjadi bagian dari caranya untuk melanjutkan proses hidup sekaligus healing.

"Bagian dari proses saya setelah saya mengalami musibah besar, i lost my love one, saya mulai melukis. Jadi barangkali itu yang membuat saya terharu ketika melukis karena saya selalu mengenang," ujar SBY.

Ia juga turut menjelaskan alasannya kerap melukis dengan posisi canvas horizontal atau lanskap. Menurutnya, di dunia ini ada banyak sekali kejadian tidak baik, mulai dari kekerasan hingga perang. Namun demikian, ia mengaku kerap melihat keindahan di baliknya.

"Tetapi saya melihat bahwa selalu ada beauty, ada keindahan di dunia, termasuk di negara kita. Why not orang seperti saya pernah 30 tahun menjadi prajurit, 15 tahun menjadi pemerintah. Di hari tua saya, saya melukis hari ini," ujar dia.

(shc/kil)

Sentimen: positif (40%)