Sentimen
Negatif (76%)
25 Agu 2024 : 09.15

Meta Blokir Akun WhatsApp Peretas Iran yang Targetkan Biden & Trump

25 Agu 2024 : 16.15 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Meta mengatakan pihaknya telah memblokir sekelompok kecil akun WhatsApp yang terkait dengan kelompok peretas Iran, yang menargetkan pejabat seperti Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump.

Dalam sebuah posting blog, perusahaan induk Facebook, Instagram, WhatsApp dan Messenger tersebut mengatakan akun WhatsApp palsu tersebut tampaknya berasal dari pelaku ancaman Iran yang dijuluki APT42.

"Akun-akun ini menyamar sebagai dukungan teknis untuk AOL, Google, Yahoo, dan Microsoft," kata Meta dalam posting blog tersebut, seperti dikutip CNBC International, Minggu (25/8/2024).

"Beberapa orang yang menjadi target APT42 melaporkan pesan mencurigakan ini ke WhatsApp menggunakan alat pelaporan dalam aplikasi kami," tambahnya.

Meta mengatakan tim keamanannya dapat menemukan keterlibatan APT42 setelah menganalisis pesan mencurigakan yang dilaporkan diterima oleh sejumlah pengguna yang tidak disebutkan jumlahnya dari akun WhatsApp palsu tersebut.

Sebelumnya perusahaan teknologi lain seperti Google menyebut mereka sebagai "aktor spionase siber yang disponsori negara Iran." Kelompok tersebut telah menargetkan berbagai aktivis, organisasi nonpemerintah, outlet media, dan lainnya.

Meta mengatakan skema tersebut dimaksudkan untuk mengeksploitasi "pejabat politik dan diplomatik, dan tokoh masyarakat lainnya, termasuk beberapa yang terkait dengan pemerintahan Presiden Biden dan mantan Presiden Trump." Kampanye tersebut juga menargetkan orang-orang di Israel, Palestina, Iran, dan Inggris.

Dengan waktu kurang dari 75 hari hingga pemilihan November 2024, Meta menarik perhatian publik akibat Facebook telah dieksploitasi dan dimanipulasi dalam dua kampanye presiden sebelumnya.

Perusahaan tersebut mengatakan belum melihat bukti bahwa akun pengguna WhatsApp mana pun telah diretas, dan mereka membagikan informasi lebih lanjut dengan "penegak hukum dan rekan-rekan industri kami."

Kampanye Trump mengatakan awal bulan ini bahwa aktor asing telah meretas jaringannya dan memperoleh komunikasi internal secara ilegal.

Microsoft juga mengatakan pada saat itu bahwa telah mengidentifikasi beberapa kelompok peretas Iran yang berusaha memengaruhi pemilihan presiden AS. Menurut mereka, kelompok yang berafiliasi dengan APT42 "mengirim email spear phishing pada bulan Juni kepada seorang pejabat tinggi dalam kampanye presiden dari akun email mantan penasihat senior yang telah diretas."

Pada tahun 2019, Microsoft mengatakan telah mengidentifikasi beberapa peretas yang terkait dengan pemerintah Iran yang diyakini telah menargetkan kampanye kepresidenan AS yang tidak disebutkan namanya, selain pejabat pemerintah dan media lainnya.


(tfa/haa)

Sentimen: negatif (76.2%)