Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengisyaratkan pemangkasan suku bunga pada bulan September.

Jerome Powell mengatakan waktunya telah tiba bagi bank sentral AS untuk memangkas suku bunga dan inflasi hampir mencapai target the Fed yaitu di angka 2%.

Usai Powell mengatakan hal ini, harga emas langsung menjulang. Emas diprediksi juga akan terus bergerak naik menjelang pertemuan the Fed di September.

Artikel mengenai harga emas ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada sejumlah artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu 25 Agustus 2024:

Harga emas naik lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat. Penguatan harga emas ini terjadi karena dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi pemerintah turun setelah Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengisyaratkan pemangkasan suku bunga pada bulan September.

Harga emas di pasar spot naik 1,15% menjadi USD 2.511,91 per ons, tetapi turun dari rekor tertinggi USD 2.531,60 per ons yang dicapai pada hari Selasa. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,19% menjadi USD 2.546,70 per ons.

Simak artikel selengkapnya di sini