Harga Emas Naik karena Sinyal Pemangkasan Suku Bunga AS pada September Makin Nyata
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Chicago, Beritasatu.com - Harga emas naik 1% pada Jumat (23/8/2024) atau Sabtu (24/8/2024) WIB karena pelemahan dolar dan imbal hasil Treasury AS menyusul komentar Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang mengisyaratkan penurunan suku bunga pada September.
Harga emas di pasar spot naik 1,15% menjadi US $2.511 per ons, tetapi turun dari rekor tertinggi US$ 2.531 yang dicapai pada Selasa (20/8/2024). Sementara harga emas berjangka AS naik 1,19% menjadi US$ 2.546.
Dalam pidatonya di Simposium Jackson Hole, Wyoming, Powell mengatakan waktunya telah tiba bagi bank sentral AS untuk memangkas suku bunga karena inflasi telah mencapai target Fed sebesar 2%. Hal ini mendukung pelonggaran kebijakan yang segera terjadi.
Sementara, indeks dolar turun 0,8% terhadap mata uang lainya. Sedangkan imbal hasil acuan obligasi AS tenor 10 tahun juga menurun setelah pidato Powell, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
“Pasar aset bereaksi baik, setidaknya pada awal terhadap komentar Powell. Sudah saatnya kebijakan disesuaikan,” kata trader logam independen yang berbasis di New York,Tai Wong, dilansir CNBC International.
Dia mengatakan harga emas akan terus bergerak naik menjelang pertemuan The Fed pada September.
Suku bunga AS yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas dengan imbal hasil nol. “Harapan penurunan suku bunga dapat mendorong emas ke kisaran US$ 2.550-US$ 2.600,” kata Kepala Operasi Allegiance Gold, Alex Ebkarian.
Harga perak naik 2,1% menjadi US$ 29,60 per ons dan naik hampir 2,1% selama seminggu. Impor perak India diperkirakan akan meningkat dua kali lipat tahun ini karena meningkatnya permintaan dari produsen panel surya dan elektronik.
Sedangkan platinum naik 1,5% menjadi US$ 958,35 dan paladium naik 1,6% menjadi US$ 947,50.
Sentimen: positif (99.6%)