Lamongan (beritajatim.com) – Menjelang Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, kini aebanyak 81 Panitia Pengawas Pemilihan Umum tingkat Kecamatan (Panwascam) se-Kabupaten Lamongan tahun 2024 resmi dilantik di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan.

Ketua Bawaslu Kabupaten Lamongan Toni Wijaya mengungkapkan bahwa pelantikan anggota Panwascam tersebut digelar setelah melalui serangkaian tahapan proses seleksi mulai dari administrasi, ujian CAT, hingga wawancara.

Dari 81 anggota Panwascam itu, 50 orang di antaranya merupakan pendatang baru dan 31 lainnya hasil eksisting yang dilakukan melalui portofolio serta evaluasi kinerja atasan.

“Saya berharap dalam melaksanakan tugas mampu bekerja sama secara profesional, berkompeten, bertindak cepat dan tepat dalam setiap penanganan laporan dari masyarakat maupun temuan pengawas Pemilu,” ujar Toni, usai melantik 81 anggota Panwascam, ditulis Sabtu (25/5/2024).

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang hadir dalam pelantikan ini meminta kepada anggota Panwascam yang baru saja dilantik agar menginternalisasi nilai integritas, profesional dan akuntabilitas guna mewujudkan demokrasi yang bermartabat di Kabupaten Lamongan.

“Mari kita bangun sistem pengawasan yang terintegrasi, terstruktur, dan sistematis dengan berlandaskan peraturan dan undang-undang yang berlaku,” tutur Bupati Yuhronur.

Bupati Lamongan itu juga menjelaskan bahwa Pemkab Lamongan telah menyediakan fasilitas Kantor Sekretariat Panwascam yang didukung dengan sumber daya manusia berupa tenaga administratif di masing-masing kecamatan.

Hal itu dilakukan agar pesta demokrasi bisa berjalan lancar dan aman. Mengingat, pemilu merupakan momen penting untuk memastikan tidak ada kekosongan jabatan guna keberlanjutan pembangunan dan penyelenggaraan pelayanan publik.

Lebih lanjut, Bupati Yuhronur menyampaikan bahwa kondisi geografis dan wilayah administrasi yang luas menjadi tantangan tersendiri dalam pengawasan pesta demokrasi di Kabupaten Lamongan.

Oleh sebab itu, Bupati Yuhronur berharap, ada langkah strategis untuk pemetaan dan manajemen risiko dengan mengembangkan pengawasan berbasis pencegahan dan kolaborasi.

“Apabila pelanggaran telah terjadi, lakukanlah tindakan sesuai ketentuan normatif. Panwascam saya harapkan bekerja dengan setulus hati dan hati-hati,” ungkap Yuhronur.

“Dengan prinsip tersebut, saya yakin dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran Pilkada serentak dan dapat menjaga pelaksanaan Pemilu yang sudah baik di Kabupaten Lamongan,” tambahnya. [riq/ian]