Airlangga Ungkap Proyek Potensial Transisi Energi di Pertemuan AZEC
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto selaku Ketua Steering Committee Joint Task Force memimpin pertemuan bilateral antara Asia Zero Emission Community (AZEC) Indonesia-Japan Joint Task Force Steering Committee. Ia menjabarkan AZEC telah mengadakan berbagai pertemuan untuk mencari solusi tantangan investasi di bidang transisi energi.
Adapun pertemuan bilateral ini turut dihadiri Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Saito Ken dan Ketua Dewan Direksi Japan Bank of International Cooperation (JBIC) Tadashi Maeda.
Airlangga menjalaskan enam Expert Group Meeting telah diadakan oleh AZEC untuk mengidentifikasi peluang serta mencari solusi bersama atas tantangan investasi di bidang transisi energi. Berdasarkan hasil dari rangkaian pertemuan tersebut, teridentifikasi sejumlah proyek potensial yang dikategorikan dalam tiga kategori berdasarkan kesiapan proyek.
"Pada kategori I, terdapat proyek-proyek komersial yang siap dilaksanakan, antara lain proyek panas bumi Muara Laboh dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka. Sementara pada kategori II, terdapat proyek-proyek potensial yang sudah siap dikomersialkan namun masih dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study, seperti proyek pengelolaan lahan gambut dan proyek jaringan transmisi Jawa-Sumatera," papar Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (21/8/2024).
"Kemudian pada kategori III, terdapat sekitar 74 MoU maupun inisiatif yang perlu diidentifikasi dan dipelajari lebih lanjut. Potensi investasi yang telah teridentifikasi dari kategori ini akan ditingkatkan kembali ke kategori II dan kategori I," sambungnya.
Airlangga menegaskan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan pengembangan proyek. Khususnya, dengan terus memfasilitasi proses debottlenecking guna mempercepat pelaksanaan proyek.
Airlangga juga menyampaikan komitmen dalam mendukung fasilitasi atas investasi pada proyek-proyek potensial lainnya, seperti pada produksi Crude Coconut Oil (CCO) untuk Sustainable Fuel Aviation (SFA), pembangkit listrik tenaga panas bumi, pembangkit listrik tenaga air, produksi amonia hijau dan hidrogen hijau, penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCU/CCUS), serta biomassa dan potensi investasi lainnya.
Dalam kesempatan ini, Airlangga mengapresiasi Pemerintah Jepang atas kemajuan yang telah diraih sejak AZEC Indonesia - Japan Joint Task Force dibentuk pada tahun lalu. Forum ini digelar dalam rangka mendorong investasi sektor swasta untuk mempercepat transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia.
Lebih lanjut, Airlangga berharap kerja sama AZEC dapat menghadirkan iklim yang mendukung pengembangan pembiayaan hijau di Indonesia. Baik melalui pengembangan platform keuangan yang kolaboratif untuk memobilisasi investasi domestik maupun internasional.
Kerja sama AZEC juga diharap dapat menciptakan instrumen keuangan yang inovatif maupun dengan mekanisme berbasis pasar yang efektif, seperti melalui perdagangan karbon dan sistem perdagangan emisi.
Sebagai informasi, dalam pertemuan ini Airlangga didampingi Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi.
(ncm/ega)
Sentimen: positif (100%)