Sentimen
Positif (100%)
22 Agu 2024 : 09.11
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

kami akan sosialisasikan door to door

22 Agu 2024 : 09.11 Views 6

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Politik

Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (kedua kiri) dan Suswono (kedua kanan). ANTARA/Rio Feisal/aa. Dukung RK-Suswono, jubir PKS: kami akan sosialisasikan door to door Dalam Negeri    Nandang Karyadi    Selasa, 20 Agustus 2024 - 16:49 WIB

Elshinta.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap mendukung Ridwan Kamil - Suswono dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 dan akan berupaya maksimal dalam menghimpun dukungan dengan sosialisasi secara door to door. Hal ini disampaikan Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pipin Sopian dalam wawancara bersama Radio Elshinta pada, Selasa (20/8/2024).

“Kami akhirnya memutuskan mendukung Ridwan Kamil dan Suswono yang merupakan Ketua Majelis Pertimbangan PKS. Insya Allah dengan keputusan yang kami sebut dengan pasangan Rido ini, kami akan berikhtiar semaksimal mungkin untuk door to door, mensosialisasikan keduanya, yang memiliki prestasi luar biasa. Kami upayakan pasangan ini bisa menang dan memberikan pelayanan yang baik untuk warga Jakarta,” ujar Pipin.

Menanggapi polemik yang muncul di masyarakat akibat tidak jadinya PKS mengusung Anies Baswedan – Shohibul Iman dalam Pilkada Jakarta, Pipin menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan realitas politik. PKS akan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan menjelaskan dasar alasan PKS beralih mendukung Ridwan Kamil- Suswono.

“Itu realitas politik yang ada. Kami sejak awal memahami ketika kami mengusung Pak Anies-Shohibul Iman, kami berusaha mendapatkan dukungan partai politik yang cukup. Sampai kami juga melobi PDI-P agar mengusung pasangan Anies Baswedan, namun itu tidak terjadi,” papar Pipin.

“Maka secara rasional kami harus mengambil pilihan politik lain, dengan mengusung Ridwan Kamil dengan wakilnya kader PKS, Pak Suswono. Kami akan bekerja memberikan pendidikan politik kepada masyarakat khususnya struktur kader PKS dan para pemilih PKS di Jakarta atas dasar alasan memilih Ridwan Kamil – Suswono,” imbuhnya.

Rekam jejak Ridwan Kamil dalam memimpin Jawa Barat yang sesuai dengan kriteria dan potensi kemenangannya disebut menjadi dasar PKS untuk mendukungnya.

“Dari rekam jejak RK di Jawa Barat, beliau memiliki 2 kriteria yang selalu diajukan oleh PKS. Kemampuan untuk menang dan memerintah. Kita melihat keduanya memiliki akseptabilitas dari partai politik sehingga diusung oleh kurang lebih 12 partai politik,” katanya.

Pipin menambahkan capacity to win dari sisi elektabilitas sudah ada. “Dari awal sudah ada survei yang mengunggulkan RK di Jakarta dan akan lebih pas ketokohan Kang Emil dengan mesin partai PKS sehingga potensi menangnya akan besar,” ujarnya.

Pipin menjelaskan bahwa yang dimaksud realistas politik adalah sebelumnya PKS mengusung pasangan Anies Baswedan-Shohibul Iman ketika sudah ada kesepakatan bersama Partai Nasdem. Namun di akhir Juli 2024, Nasdem menginformasikan bahwa tidak bisa mengusung keduanya karena ada penolakan terhadap Anies.

“Kami mengusung Anies Baswedan–Shohibul Iman adalah ketika ada kesepakatan dengan Partai Nasdem. Tetapi ketika diakhir Juli kami mendapatkan informasi bahwa Nasdem tidak bisa mengusung Anies –Shohibul. Kami harus sampaikan akhirnya tidak bisa mengusung Anies –Shohibul Iman bukan karena alasan Pak Shohibul Iman-nya, tapi karena ada penolakan terhadap Pak Anies Baswedan,” paparnya.

Pipin menjelaskan partainya memahami kondisi itu sehingga mencoba komunikasikan dengan PKB dan PDI-P, tapi tidak bisa terjadi. “Maka, akhirnya kami memutuskan untuk mengusung Ridwan Kamil-Suswono,” katanya.

Jubir PKS ini juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga Jakarta, terutama pendukung pasangan Anies Baswedan-Shohibul Iman.

“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada warga Jakarta, pendukung Pak Anies Baswedan dan Pak Shohibul Iman, karena kami tidak bisa memastikan keduanya berlayar karena tidak cukup kursi, sebagaimana yang telah kami jelaskan sebelumnya. Kami hanya 18 kursi, kurang 4 kursi dan ketika kami ikhtiar mengenapi jadi 22 kursi, sampai kemarin tidak bisa terpenuhi. Maka akhirnya kami harus mengambil opsi lain.” Ujar Pipin. (Sus/Ter)

Sumber : Radio Elshinta

Sentimen: positif (100%)