IHSG-Rupiah Menguat Sejak Kemarin, Efek Jokowi Rombak Kabinet?

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

20 Agu 2024 : 11.33
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terpantau terus menguat dari penutupan perdagangan Senin sore (19/8) sampai pembukaan perdagangan Selasa pagi (20/8). Lantas, apakah hal tersebut merupakan respons pasar atas keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang me-reshuffle kabinetnya?

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, menilai memang ada sentimen tipis pasar atas hal tersebut, ada beberapa hal yang jadi penyebabnya. Menurutnya ini hal wajar.

"Ini membawa positif buat pemerintahan Jokowi (karena) saat ini karena yang di-reshuffle sebenarnya adalah menteri-menteri yang memang sudah tidak lagi bergabung dengan pemerintahan, jadi hal yang wajar. Kedua, pengangkatan para menteri ini adalah hak prerogatif presiden sehingga yang dilakukan presiden itu benar," ungkap Ibrahim kepada detikcom, ditulis Selasa (20/8/2024).

Namun demikian, ia mengatakan ada penyebab lain IHSG dan rupiah menguat signifikan. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed berpotensi besar menurunkan suku bunga di level 25 sampai 50 basis poin pada September mendatang. Data-data perekonomian juga mengindikasikan bahwa AS tidak akan pelambatan ekonomi. Selain itu kondisi geopolitik sedikit mereda.

"Ini yang membuat saham-saham (perusahaan) teknologi kembali mengalami kenaikan, jadi seandainya IHSG mengalami kenaikan dan rupiah mengalami penguatan tajam, karena dibarengi saham-saham teknologi yang terus melejit naik terus," bebernya.

Dihubungi terpisah Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Redjalam, mengatakan memang ada sentimen pasar terhadap rotasi kabinet Presiden Jokowi. Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa sentimen yang ada sangat tipis.

"Itu juga minimal sekali, pasar juga tahu kalau itu cuma politik," jelasnya.

Adapun perihal dampak rotasi kabinet terhadap perekonomian dinilai Piter tidak akan banyak. Sebab, masa jabatan menteri-menteri yang baru dilantik Jokowi hanya tersisa dua bulan saja, sehingga bisa dipastikan tidak akan ada efeknya terhadap perekonomian khususnya sektor riil.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, mengatakan penguatan kurs rupiah dan IHSG saat ini lebih didominasi inflasi AS yang terpantau rendah atau menurun ke level 2,9% pada Juli 2024. Penurunan inflasi di AS memicu spekulasi soal peluang the Fed memangkas suku bunga 25 basis poin. Aliran dana asing disebutnya mulai masuk ke pasar modal di Indonesia dan memperkuat kurs rupiah.

"Sementara investor belum terlalu tertarik reshuffle di akhir masa jabatan Jokowi, karena hanya dua bulan efektif jadi kinerja menteri baru kurang optimal. Ini kebetulan saja kan ada reshuffle tapi bukan karena pergantian menteri kemudian rupiah dan saham menguat," ungkapnya.

Adapun pengamat pasar uang Ariston Tjendra, mengatakan tidak ada korelasi antara isu reshuffle terhadap penguatan IHSG dan rupiah. Ia mengatakan bahwa pasar Indonesia sedang menguat karena dolar AS memang sedang melemah. Pelemahan dolar AS pun berkaitan dengan adanya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS.

"Menurut survei CME FedWatch Tool, peluangnya (penurunan suku bunga acuan AS) sudah 100% di bulan September ini. Reshuffle menjelang selesainya masa kepemimpinan Presiden saat ini tidak terlalu berdampak ke perekonomian karena terlalu singkat periodenya," pungkasnya.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Presiden Jokowi kembali melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Dalam kabinet tersebut, sejumlah menteri dan wakil menteri (wamen) resmi dilantik. Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2024).

Sebanyak empat posisi menteri dan wamen yang digantikan. Mulai dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM), Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo).

Usai reshuffle, posisi Menkumham yang sebelumnya dijabat oleh Yasonna Laoly, kini diisi oleh Supratman Andi Agtas. Untuk posisi Menteri ESDM yang sebelumnya dijabat oleh Arifin Tasrif, kini diisi oleh Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menjabat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Sementara untuk posisi Menteri Investasi/Kepala BKPM yang sebelumnya dijabat oleh Bahlil Lahadalia, kini diisi oleh Rosan Roeslani yang sebelumnya adalah Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran. Untuk posisi Wamen Kominfo diisi oleh Angga Raka Prabowo, yang akan membantu Menkominfo Budi Arie Setiadi.

Selain menteri dan wakil menteri, Jokowi juga melantik sejumlah pihak sebagai kepala badan. Pertama ialah pelantikan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, lalu ada Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Taruna lkrar.

(fdl/fdl)

Sentimen: negatif (66.7%)