Sentimen
Negatif (99%)
24 Jul 2024 : 23.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ponorogo

Desa di Ponorogo ini Langganan Kick Off Kekeringan

25 Jul 2024 : 06.29 Views 3

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

Ponorogo (beritajatim.com) – Masuk musim kemarau seperti sekarang ini, kewaspadaan dari BPBD Ponorogo terfokus pada bencana kekeringan. Ada desa di Kabupaten Ponorogo, yang menjadi langganan untuk kick off atau memulai mengalami kekeringan.

Desa itu yakni Desa Duri di Kecamatan Slahung. Bahkan desa yang berada di selatan Ponorogo itu, diprediksi akan menjadi wilayah paling kekeringan di Ponorogo pada tahun ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo mengakui bahwa kekeringan di Ponorogo selalu diawali di Desa Duri di Kecamatan Slahung.

Setiap tahun, desa ini selalu mengalami kekeringan parah selama musim kemarau dan harus dibantu dengan droping air bersih.

Dari pengalaman yang sudah-sudah, permintaan droping air bersih diawali dari Desa Duri, dan yang paling lama di droping air bersih selama musim kemarau lalu, tidak lain juga Desa Duri.

“Memang sudah menjadi langganan setiap tahunnya,” ungkap Agung, Rabu (24/07/2024).

BPBD Ponorogo, kata Agung sudah mulai melakukan assessment potensi kekeringan di sejumlah wilayah, selain Desa Duri dan Senepo di Kecamatan Slahung. Hasilnya, sejumlah kecamatan juga diprediksi akan rawan kekeringan pada awal Agustus mendatang.

Kecamatan yang masuk dalam kategori rawan kekeringan adalah Kecamatan Bungkal dan Kecamatan Badegan.

Di Kecamatan Badegan ada 2 desa yakni Desa Karangan dan Desa Dayakan yang diprediksi akan mengalami kekeringan. Sedangkan di Kecamatan Bungkal, hanya di Desa Belang menjadi yang paling rawan terhadap bencana kekeringan.

“Prediksi kekeringan akan terjadi pada awal bulan Agustus nanti,” katanya.

Namun, menurut Agung, desa-desa lain selain Duri yang masuk dalam hasil assessment, mayoritas sudah memiliki sumur dalam serta pipanisasi.

Sehingga diprediksi masih mampu mencukupi kebutuhan dasar air bagi warganya. Meski begitu, kepala desa setempat tetap diminta untuk selalu mengontrol kondisi debit air di masing-masing desa.

“Jika sewaktu-waktu membutuhkan droping air, mereka diminta untuk segera bersurat kepada BPBD Ponorogo,” pungkasnya. (end/ian)

Sentimen: negatif (99.2%)