Sentimen
Negatif (79%)
17 Agu 2024 : 17.01
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Diponegoro, Universitas Diponegoro (Undip)

Kab/Kota: Semarang

Kasus: bullying

Tokoh Terkait
Siti Nadia Tarmizi

Siti Nadia Tarmizi

Ini Sanksi untuk Undip Jika Terbukti Ada Perundungan Dokter di PPDS

18 Agu 2024 : 00.01 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Kesehatan

Jakarta -

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) tengah melakukan investigasi terkait kasus dugaan bunuh diri peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Peserta PPDS prodi anestesi Universitas Diponegoro di RSUP dr Kariadi Semarang tersebut diduga mengalami perundungan atau bullying dari senior.

Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada Universitas Diponegoro (Undip), serta siapapun yang terlibat jika benar-benar terbukti ada perundungan selama PPDS berlangsung.

"Hukumannya kalau untuk wahana pendidikannya bisa disetop. Selain itu bisa mengembalikan peserta didik atau dosen yang melakukan perundungan ke universitas, penurunan pangkat bahkan pencabutan STR dan SIP," ujar dr Nadia saat dihubungi detikcom, Sabtu (17/8/2024).

Pemberantasan kasus perundungan di lingkungan PPDS juga diakui Kemenkes tidak mudah untuk dihapuskan. Pasalnya, banyak junior yang diduga menjadi korban takut untuk melapor karena nantinya akan berimbas pada dipersulitnya pendidikan spesialis mereka.

Sebelumnya, Kemenkes mengakui jika permasalahan perundungan di lingkungan PPDS bukanlah hal baru. dr Nadia mengatakan ada sekitar 350 laporan aksi perundungan di PPDS rumah sakit vertikal sejak 2023.

"Dari kasus-kasus yang kita verifikasi ya, dari laporan yang masuk, memang ada seperti rulesnya apa-apa saja yang harus dilakukan sebagai seorang junior pada saat di awal menempuh pendidikan dokter spesialis," ujar dr Nadia.

Kemenkes juga tengah menyelidiki kebenaran terkait buku yang memiliki sampul bertuliskan 'Unthulektomi'. Buku ini diduga menjadi 'pedoman' untuk melakukan perundungan senior ke junior.

Selain itu, ada juga tangkapan layar yang beredar di media sosial terkait beberapa 'panduan' yang wajib dilakukan dokter residen saat menjalani program PPDS.

"Jadi kalau kita bicara ada buku atau tidak, sebagian mengatakan ada, tapi kadang-kadang kita nggak bisa menemukan buktinya. Jadi kadang bentuk fisiknya tidak didapatkan, atau juga beredar media elektronik itu juga sepotong-sepotong," tutupnya.

NEXT: Dugaan bunuh diri dibantah keluarga dokter PPDS

Sentimen: negatif (79%)