Sentimen
Positif (50%)
17 Agu 2024 : 18.03
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Diponegoro

Kasus: bullying

Tokoh Terkait

PPDS Undip Bunuh Diri, Sistem Pelaporan Kasus Bullying Kemenkes Tak Jalan Maksimal?

18 Agu 2024 : 01.03 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Kesehatan

Jakarta -

Seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) prodi anestesi FK Universitas Diponegoro diduga bunuh diri setelah tidak tahan menerima perundungan senior. Kondisi ini lantas begitu mengejutkan dan menjadi sorotan banyak pihak.

Sebenarnya semenjak tahun lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meluncurkan kanal pelaporan aksi perundungan di lingkungan PPDS rumah sakit vertikal.

Peluncuran kanal tersebut juga dibarengi dengan dikeluarkannya Instruksi Menteri Kesehatan Tentang Pencegahan dan Perundungan Terhadap Peserta Didik Pada Rumah Sakit Pendidikan di Lingkungan Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/Menkes/1512/2023 yang salah satunya berisi sanksi-sanksi aksi perundungan. Namun, apakah sistem belum berjalan maksimal sehingga kasus kematian peserta PPDS tetap muncul?

Berkaitan dengan hal tersebut Plt Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa pemberantasan permasalahan bullying harus melibatkan banyak pihak baik dari pemerintah dan institusi. Namun, sayangnya 'tradisi' perundungan PPDS sudah begitu melekat, dan menjadi 'rahasia umum' di kalangan kedokteran.

"Perundungan suatu yang sulit diidentifikasi kecuali ada sistem dan tindak lanjut yang memberikan hasil. Selain itu keselamatan pelapor juga penting ya, jadi memang harus komitmen semua pihak," kata dr Nadia ketika dihubungi detikcom, Sabtu (17/8/2024).

Kondisi ini lantas membuat banyak korban atau junior yang melihat aksi perundungan menjadi takut untuk melapor. Mereka takut, apabila nanti proses pendidikan yang mereka jalani untuk menjadi dokter spesialis bisa terhambat apabila melaporkan aksi perundungan tersebut.

Oleh karena itu, menurut dr Nadia, penting untuk memastikan keamanan dari pelapor agar berani buka suara, supaya persoalan perundungan ini lebih efektif untuk ditangani.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa sering kali junior PPDS diintimidasi untuk tidak buka suara. Menurutnya korban perundungan di lingkungan PPDS sebenarnya sudah ada banyak, namun baru kali ini ramai dan menjadi sorotan.

Oleh karena itu, pada kasus kematian dokter residen Undip, pihak Kemenkes memilih untuk menghentikan sementara PPDS prodi anestesi Undip. Harapannya proses investigasi tidak diintervensi atau intimidasi dari oknum-oknum tertentu.

"Itu sebabnya kita berhentikan sementara. Supaya penyelidikan ini bisa dilakukan dengan cepat, bersih, dan transparan bebas dari intimidasi yang sekarang terjadi," tandasnya.


(avk/kna)

Sentimen: positif (50%)