Gelar Upacara Serentak di 4 Lokasi, Freeport Tunjukkan Komitmen Pertambangan Hulu Hilir untuk Indonesia Tim Redaksi TEMBAGAPURA, KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia ( PTFI ) menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) secara serentak di empat lokasi dan tiga provinsi, yaitu Papua, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan, pada peringatan HUT Kemerdekaan RI kali ini, Freeport Indonesia mempersembahkan pertambangan tembaga hulu hilir dengan selesainya tambang di Gresik. "Pertambangan hulu hilir baru pertama kali di ada Indonesia dan kami juga menjadi yang terbesar di dunia," ungkapnya kepada Kompas.com di Tembagapura, Papua, Sabtu (17/8/2024). Tony mengatakan, pada HUT Kemerdekaan RI kali ini, PTFI mengangkat tema “Pertambangan Hulu Hilir untuk Indonesia Maju”. Tema tersebut menggambarkan PTFI yang telah menjadi perusahaan tambang tembaga terintegrasi dari hulu hingga hilir sekaligus mewujudkan tujuan nasional mengelola sumber daya alam mineral sepenuhnya di dalam negeri. Tony menambahkan, PTFI sudah menggelar upacara peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-51, termasuk sebelum pemerintah menjadi pemilik saham mayoritas sebesar 51 persen lebih. “Nasionalisme kami dari dulu selalu ada, apalagi sekarang (saham) dimiliki pemerintah Indonesia sebanyak 51 persen lebih. Sinergi antara PTFI dan MIND ID dan stakeholder lainnya bisa mempercepat proses hilirisasi tadi dan bisa membuat kami berkontribusi lebih besar,” jelasnya. Untuk diketahui, PTFI pertama kali menggelar upacara HUT Kemerdekaan RI pada 1973 di Tembagapura. Tony mengatakan, kerja sama dengan para stakeholder juga membuat pengerjaan smelter selesai tepat waktu. Selain itu, kontribusi PTFI kepada negara tahun ini diperkirakan mencapai Rp 90 triliun. Dia juga mengonfirmasi terkait wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan kepemilikan saham pemerintah untuk PTFI menjadi 61 persen. “Kami sudah sepemahaman, tinggal detailnya perlu dilanjutkan. Kami siap dengan apa yang disepakati dengan pemerintah,” ungkapnya. Lebih lanjut, Tony menyebutkan, PTFI akan melanjutkan kontribusi kepada negara dengan melanjutkan produksi katoda tembaga di smelter baru Gresik yang direncanakan akan berproduksi pada akhir Agustus 2024. “Dari segi produksi, tahun ini rencananya untuk emas kami memperoleh hampir 2 juta ons sampai akhir tahun dan tembaga 1,8 miliar pounds ,” ujarnya. Tony berharap, dengan diproduksinya katoda tembaga oleh PTFI, industri-industri hilir segera bermunculan di Indonesia, khususnya seperti yang dicanangkan pemerintah untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik (EV) dan baterai. “Itu bisa lebih cepat menjadi kenyataan karena bahan bakunya sudah ada. Baterai EV itu 10 persen dari tembaga. Transisi energi juga akan membutuhkan banyak sekali tembaga,” katanya. Tony mengatakan, PTFI sebagai perusahaan hulu sudah memiliki mining plan sampai 2041.
“Kalau kami diperpanjang, kami akan langsung melakukan eksplorasi detail untuk menemukan cadangan-cadangan baru yang kami yakini ada dan cukup banyak,” jelasnya. Adapun Tony menjadi inspektur Upacara Pengibaran Bendera Upacara PTFI di Tembagapura yang diikuti 1.000 peserta yang merupakan seluruh divisi PTFI dan kontraktor. Upacara di area PTFI Tembagapura digelar pada 8.45 Waktu Indonesia Timur (WIT) yang dilakukan secara bersamaan dengan upacara di Smelter Gresik pada 6.45 Waktu Indonesia Barat (WIB). Hal itu menggambarkan saat ini PTFI sudah beroperasi secara terintegrasi dari hulu, yakni proses penambangan dan pengolahan, di Tembagapura hingga hilir atau proses pemurnian di Smelter Gresik, Jawa Timur. Secara bersamaan, upacara juga berlangsung di Alun-alun Kuala Kencana, Mimika, Papua Tengah, dan Kantor PTFI di Jakarta. Adapun upacara di Tembagapura juga meraih Rekor MURI untuk Upacara HUT RI di lokasi dengan elevasi tertinggi.   Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.