Sentimen
Positif (44%)
17 Agu 2024 : 06.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

AHY: APBN 2025 Pijakan Prabowo-Gibran Lanjutkan Pembangunan

17 Agu 2024 : 13.19 Views 2

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan Rancangan Undang-Undang Anggaran (RUU) Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi)  menjadi harapan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subuanto-Gibran Rakabuming Raka agar bisa melanjutkan pembangunan dan menggenjot pertumbuhan ekonmi. 

“Ini tentunya harapan bagi presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto dan pemerintah mendatang agar bisa melanjutkan segala hal yang sudah baik selama ini, mempertahankan ritme pembangunan yang positif,” kata AHY seusai menghadiri sidang MPR/DPR/DPD di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

AHY berharap, APBN 2025 bisa tepat sasaran sesuai alokasi dan prioritas pembangunan, termasuk pembangunan infrastruktur, sektor pendidikan, kesehatan, interkonektivitas, dan kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, prioritas pembangunan sumber daya manusia (SDM) juga akan terus menjadi fokus pembangunan ke depan. “Tentunya kita berharap ada berbagai sektor yang perlu kita perkuat dan kita sempurnakan ke depannya,” tandas AHY.

Soal anggaran infrastruktur mencapai Rp 403 triliun salah satunya untuk reforma agraria pada tahun depan, AHY belum mengetahuinya. Dia hanya mengungkapkan, reforma agraria menjadi salah satu fokus Presiden Jokowi dan kementerian terkait. “Tentunya kita ingin menuntaskan berbagai kebijakan reforma agraria baik distribusi tanah untuk menghadirkan keadilan bagi masyarakat,” pungkasnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan anggaran infrastruktur RUU APBN 2025 sebesar Rp 400,3 triliun. Anggaran itu juga akan mengakomodasi keberlanjutan pembangunan IKN di Kalimantan. Sementara, pendapatan negara pada 2025 dirancang sebesar Rp 2.996,9 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 2.490,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 505,4 triliun

Sentimen: positif (44.4%)