Jakarta, Beritasatu.com - Bendera Pusaka merupakan benda yang paling bersejarah bagi Indonesia. Pasalnya bendera pusaka ini merupakan pertanda dari merdekanya Indonesia dan pertama kali dikibarkan pada 17 Agustus 1945.

Setiap tahun, pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, bendera pusaka dikeluarkan dari tempat penyimpanannya untuk dikibarkan dalam upacara resmi.

Pada 7 September 1944, Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, dan tidak berselang lama akhirnya Jepang memberikan dua blok kain merah putih berbahan katun asal Jepang.

Dilansir dari laman Sekertaris Negara (Setneg), warna merah putih yang ada di bendera merupakan warna yang diambil dari warna panji, bendera Merah Putih memiliki filosofi yang bermakna kesatuan dan persatuan atas segala perbedaan.

Terjadi Pergantian Bendera Pusaka 
Bendera Pusaka sudah pernah mengalami duplikasi selama tiga kali. Duplikasi pertama pada 1969, hal ini tentunya atas persetujuan Husein Mutahar, Dirjen Udaka Kemendikbud pada waktu itu dan mantan ajudan Presiden Soekarno.

Husein mengajukan syarat duplikasi Bendera Pusaka haruslah terbuat dari benang sutera asli dan menggunakan zat pewarna dan alat tenun tradisional. Namun demikian, syarat penggunaan warna merah yang diajukan tidak dapat terpenuhi karena dianggap tidak sesuai dengan warna merah Bendera Pusaka.

Setelah persetujuan duplikasi pertama, Husein Mutahar kembali mengajukan permohonan kepada Presiden Soeharto untuk membuat kembali duplikasi kedua Bendera Pusaka, dengan alasan duplikat pertama telah usang.

Presiden Soeharto pun menyetujui duplikasi Bendera Pusaka kedua, kemudian berkibarlah sang Merah Putih itu selama 30 tahun di Istana Merdeka sejak 1985 hingga 2014. Pada 2015, duplikasi sang Merah Putih yang ketiga dikibarkan saat upacara kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

Tempat Bendera Pusaka Disimpan 
Saat ini bendera pusaka disimpan di Monumen Nasional (Monas), sebelumnya di tempatkan di Istana Merdeka Jakarta pada 17 Agustus 2017. Penyimpanan Bendera Pusaka ini dilengkapi dengan kaca antipeluru setebal 12 sentimeter dan tinggi sekitar 30 sentimeter.

Sistem pengatur suhu dan kelembapan juga dipasang, bersama dengan sensor asap untuk keamanan tambahan. Tempat penyimpanan ini menggunakan mekanisme hidrolik untuk memudahkan akses. Bendera Pusaka ditempatkan di ruang kemerdekaan bersama naskah asli proklamasi kemerdekaan, lambang negara Garuda Pancasila, dan peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).