Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa penanganan banjir di Kota Pahlawan tidak bisa hanya dilakukan secara parsial. Solusi efektif, menurutnya, harus melibatkan koneksi antar saluran drainase dan rumah pompa di wilayah sekitarnya.

“Tidak bisa menyelesaikan banjir di satu titik saja. Penyelesaiannya harus terkoneksi dengan saluran lain,” jelas Eri Cahyadi saat meninjau proyek pelebaran saluran di Jalan Raya Pandugo, Rabu (29/5/2024).

Eri mencontohkan kawasan Pandugo sebagai bukti pentingnya koneksi antar saluran. Sebelumnya, saluran di Jalan Raya Pandugo tidak terhubung dengan Rumah Pompa Kedung Asem, sehingga air tidak dapat terbuang secara optimal.

“Dulu saluran itu tidak terkoneksi, setelah Rusunawa berhenti. Padahal di Kedung Asem ada rumah pompa,” paparnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemkot Surabaya telah menghubungkan saluran di Pandugo dengan Rumah Pompa Kedung Asem yang berada di Jalan Raya Kendalsari.

“Sekarang di Jalan Raya Pandugo, saluran langsung kita koneksikan dengan Rumah Pompa Kedung Asem. Jadi airnya bisa ketarik,” terang Eri Cahyadi.

Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga berencana mengkoneksikan saluran air Pandugo ke rumah pompa di Jalan Medokan Asri, sehingga aliran air dapat diarahkan menuju Graha YKP dan masuk ke Rumah Pompa Pandugo.

“Kalau menyelesaikan banjir, tidak bisa hanya mengeruk (normalisasi saluran). Itu tidak bisa menyelesaikan,” tegas politisi PDIP ini,

Dengan pendekatan holistik yang melibatkan koneksi antar saluran dan rumah pompa, Eri Cahyadi optimis penanganan banjir di Surabaya dapat lebih efektif dan memberikan hasil yang signifikan. [asg/but]