Sentimen
Negatif (100%)
15 Agu 2024 : 22.00
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Amsterdam, Washington, Tel Aviv, Yerusalem, Doha

Kasus: pembunuhan, Teroris, penembakan

11 Update Perang Arab, MBS Mau Dibunuh-Warning Ayatollah Khamenei

16 Agu 2024 : 05.00 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di Timur Tengah makin memanas dari hari ke hari. Bahkan diprediksi akan semakin menggila.

Berikut update terkait situasi di wilayah tersebut, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Kamis (15/8/2024).

1.Babak Baru Perundingan Gencatan Senjata Gaza

Putaran baru perundingan gencatan senjata Gaza akan berlangsung di Doha. Ini akan melibatkan pejabat dari Israel, Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir.

Belum jelas apakah kelompok Palestina Hamas akan bergabung dalam perundingan berisiko tinggi di ibu kota Qatar pada Kamis waktu setempat ini. Namun, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Qatar telah meyakinkan Washington bahwa Hamas akan diwakili.

Hamas telah menyuarakan skeptisisme tentang kemungkinan perundingan tersebut memberikan hasil nyata. Mereka menyalahkan Israel karena menunda perundingan, karena hampir 40.000 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel dalam 10 bulan perang.

"Melakukan perundingan baru memungkinkan pendudukan untuk memberlakukan persyaratan baru dan menggunakan labirin perundingan untuk melakukan lebih banyak pembantaian," kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri kepada kantor berita Reuters.

Sementara Al Jazeera mengatakan kelompok itu ingin para mediator kembali ke kerangka awal untuk kesepakatan yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden pada Mei. Perdana Menteri Israel telah mengonfirmasi bahwa tim Israel akan menghadiri perundingan hari Kamis di Doha, menurut pernyataan pada Rabu.

2.MBS Hadapi Ancaman Pembunuhan 

Putra Mahkota Raja Salman bin Abdulaziz, Mohammed bin Salman (MBS), mengungkap usaha pembunuhan ke dirinya. Hal ini dikatakannya penguasa de facto kerjaan Arab Saudi itu ke anggota parlemen Amerika Serikat (AS), sebagaimana dimuat laman Politico.

"MBS tahu banyak tentang pembunuhan," muat laman mengutip seorang mantan pejabat AS yang diberi pengarahan tentang percakapan tersebut dan dua sumber lain yang mengetahuinya dikutip Kamis.

"Akhir-akhir ini, ia memberi tahu anggota parlemen AS bahwa ia berisiko mengalami pembunuhan," tambahnya.

Hal ini bukan tanpa sebab. MBS menyebut kesepakatan besar dengan Washington dan Tel Aviv yang mencakup normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel sebagai alasan.

Pada satu kesempatan, saat berbicara dengan parlemen AS, ia telah menyinggung bagaimana pemimpin Mesir Anwar Sadat, terbunuh setelah mencapai kesepakatan damai dengan Israel. Ia pun mempertanyakan AS, kemana saja Gedung Putih saat Sadat terbunuh, dan sejauh mana upaya yang dilakukan sebelumnya untuk melindungi pemimpin yang tewas tahun 1981 itu.

"Ia juga telah membahas ancaman yang dihadapinya dalam menjelaskan mengapa kesepakatan semacam itu harus mencakup jalan yang benar menuju negara Palestina, terutama sekarang karena perang di Gaza telah meningkatkan kemarahan Arab terhadap Israel," jelas laman itu lagi.

Meski begitu sumber Politico juga mengungkap bahwa MBS sebenarnya tak mempermasalahkan membuka kerja sama dengan Israel. Namun, ini adalah hal yang berisiko tinggi dan sensitif.

Sebenarnya, poin-poin pembicaraan antara Arab Saudi, AS dan Israel dirahasiakan dan masih dikembangkan. Tak hanya soal pembukaan hubungan Arab Saudi-Israel tapi juga komitmen AS terhadap Arab Saudi, yang didalamnya berisi jaminan keamanan melalui perjanjian, bantuan untuk program nuklir sipil, dan investasi ekonomi di berbagai bidang seperti teknologi.

Beberapa laporan, juga menyebut nantinya Arab Saudi akan membatasi hubungannya dengan China, sebagai timbal balik ke AS. Pembukaan hubungan Arab Saudi dan Israel baik diplomatik dan hubungan lainnya menjadi imbalan lain.

Jika hubungan keduanya terjalin, maka ini akan menjadi sebuah keuntungan besar bagi Israel. Mengingat pentingnya Arab Saudi di antara negara-negara Muslim.

Namun, yang membuat MBS kesal, pemerintah Israel tidak mau memasukkan kemerdekaan Palestina dalam pakta tersebut. Tak ada komitmen kredibel yang ditunjukan Negeri Yahudi.

"Cara dia (MBS) mengatakannya adalah, Orang Saudi sangat peduli tentang ini, dan seluruh Timur Tengah sangat peduli tentang ini," ujar laman itu lagi menjelaskan pernyataan MBS.

"Masa jabatan saya sebagai penjaga tempat-tempat suci Islam tidak akan aman jika saya tidak mengatasi masalah keadilan yang paling mendesak di kawasan kami," tegas sumber Politico lagi, yang diklaim mengetahui percakapan yang dilakukan MBS dengan para pemimpin regional dan Amerika.

Menurut seorang negosiator Timur Tengah veteran yang pernah bekerja untuk beberapa presiden AS, Dennis Ross, membuat perdamaian adalah bisnis yang berbahaya. Itu terutama berlaku di Timur Tengah, bahkan sebelum perang Gaza meletus Oktober.

"Itu cara lain untuk mengatakan 'Ini adalah keputusan penting bagi saya'," ujarnya.

"Itulah sebabnya saya butuh sesuatu untuk itu," tambah Ross.

3.Warning Ayatollah Khamenei

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, menyebut pihaknya tidak berencana untuk menunda serangan balasan ke Israel. Ini ditegakannya dalam pernyataan terbaru, sebagaimana dimuat Al-Jazeera.

"Menurut Alquran, kemunduran nontaktis di bidang apa pun, baik militer maupun politik, publisitas, dan ekonomi, akan diikuti oleh murka ilahi," katanya kepada sekelompok pemerintah provinsi, militer, dan otoritas agama.

"Tujuan musuh dalam menciptakan perang psikologis di bidang militer adalah untuk menciptakan rasa takut dan kemunduran. Sejak kemenangan revolusi [1979], musuh telah memberi tahu bangsa kita melalui berbagai cara bahwa Anda harus takut pada Amerika, Inggris, dan Zionis," tambahnya.

Komentar Ayatollah muncul setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan pihaknya memperkirakan Iran akan menunda serangan ke Israel jika ada gencatan senjata Gaza. Ini jadi syarat untuk membuat Iran berubah.

4.Houthi Panas

Milisi Houthi Yaman kembali memanas. Kelompok ini kembali menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah sebagai pembalasan atas perang Gaza.

Pusat Informasi Maritim Gabungan Amerika Serikat (AS) dan Inggris melaporkan bahwa Houthi menyerang tiga kali berturut-turut kapal tanker minyak Delta Atlantica yang berbendera Liberia dan On Phoenix yang dikelola Yunani pada Selasa. Menurut mereka, satu dari serangan Houthi dilaporkan telah melibatkan kapal nirawak pembawa bom.

Meski begitul kedua kapal dan awaknya dikatakan aman dan mereka telah melanjutkan perjalanan ke tujuan masing-masing. Delta Atlantica dilaporkan menuju Agioi Theodoroi, Yunani dari Teluk Persia sementara On Phoenix dalam perjalanan ke Amsterdam dari Pelabuhan Mina Saud di Kuwait.

5.Netanyahu dan Trump

Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Netanyahu membantah laporan media AS yang menyebutkan bahwa Netanyahu kemarin berbicara lewat telepon dengan calon presiden AS Donald Trump. Sebelumnya keduanya disebut membahas tentang perundingan gencatan senjata Gaza.

"Bertentangan dengan laporan media, PM Benjamin Netanyahu kemarin tidak berbicara dengan mantan Presiden Donald Trump," kata pernyataan dari kantor Netanyahu.

Saluran berita AS Axios melaporkan bahwa kedua pemimpin berbicara lewat telepon tentang perundingan gencatan senjata yang akan datang. Satu sumber yang dikutip oleh media mengatakan Trump "bermaksud mendorong Netanyahu untuk menerima kesepakatan itu" tetapi tidak tahu apakah dia benar-benar menyampaikan pesan ini.

6.Israel Setujui Pemukiman Yahudi Dekat Betlehem

Israel telah menyetujui pemukiman ilegal baru di Situs Warisan Dunia UNESCO dekat Betlehem di Tepi Barat yang diduduki. Bezalel Smotrich, menteri keuangan sayap kanan negara itu, mengatakan pada Rabu.

Ia berujar kantornya telah "menyelesaikan pekerjaannya dan menerbitkan rencana untuk pemukiman Nahal Heletz baru di Gush Etzion". Ini merujuk sebuah blok pemukiman ilegal di selatan Yerusalem.

"Tidak ada keputusan anti-Israel dan anti-Zionis yang akan menghentikan pembangunan pemukiman," kata Smotrich, yang juga mengepalai urusan sipil di Kementerian Pertahanan.

"Kami akan terus berjuang melawan proyek berbahaya untuk menciptakan negara Palestina dengan menciptakan fakta di lapangan," katanya.

Semua pemukiman Israel di Tepi Barat, yang diduduki sejak 1967 dan dihuni oleh sekitar 700.000 pemukim Israel termasuk Yerusalem Timur, dianggap ilegal menurut hukum internasional. Ini terlepas dari apakah mereka memiliki izin perencanaan Israel.

Al Jazeera melaporkan proyek tersebut melahap sisa tanah Palestina di wilayah Betlehem, yang telah menyusut hingga hampir 10% dari ukuran aslinya. Pemukiman baru seluas 60 hektar (148 are), yang menerima persetujuan awal bersama dengan empat lainnya pada Juni, terletak di antara Gush Etzion dan Bethlehem.

Kelompok anti-pemukiman Israel Peace Now mengatakan akan mengapit rumah-rumah di desa Palestina Battir, Situs Warisan Dunia yang terkenal dengan teras pertanian berundak, kebun anggur, dan kebun zaitun. Menurut laporan Uni Eropa, tahun lalu Israel memajukan rencana pembangunan 12.349 rumah di Tepi Barat yang diduduki, yang terbanyak dalam 30 tahun.

7.Militer Israel Bunuh 4 Orang di Tepi Barat

Militer Israel telah menewaskan seorang warga Palestina dalam serangan fajar di kota Tubas, Tepi Barat yang diduduki. Ini terjadi sebelum melancarkan serangan udara ke kota terdekat, Tammun, yang menewaskan empat orang.

Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa tentara memasuki Tubas pada dini hari pada Rabu. Ia menyerbu rumah Fayez Fawaz Abu Amer, menembak dan membunuh pria itu.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan telah meluncurkan "operasi antiterorisme", di mana mereka "melenyapkan seorang teroris" dan "menyerang yang lain selama baku tembak". Dikatakan bahwa pasukannya telah "menangkap tersangka yang dicari dan menemukan serta menyita senjata".

Sementara Al Jazeera mengatakan konfrontasi kemudian meluas ke Tammun, tenggara Tubas. Di mana sebuah pesawat nirawak menyerang sekelompok pria dan menewaskan empat dari mereka.

"Gubernur Tubas mengatakan pasukan Israel membawa serta jenazah-jenazah itu, yang merupakan bagian dari kebijakan Israel untuk menahan jenazah warga Palestina yang dianggap bertanggung jawab atas serangan-serangan itu," kata laporan tersebut.

Rekaman yang dibagikan di akun media sosial Palestina, yang diverifikasi oleh lembaga pemeriksa fakta Al Jazeera, Sanad, tampak memperlihatkan pasukan Israel menyeret salah satu jenazah di jalan sebelum melemparkannya ke bagian belakang kendaraan militer. Militer Israel mengatakan telah "melakukan serangan udara terhadap beberapa teroris bersenjata" di kota itu.

8.Israel Perintahkan Evakuasi Baru di Jalur Gaza

Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru di Gaza. Juru bicara bahasa Arab militer telah memerintahkan "semua penduduk Blok 38, 39, 41, 42 di lingkungan Al-Qarara 3 dan Al-Sathar" di Jalur Gaza tenggara untuk meninggalkan rumah dan tempat perlindungan mereka.

"Dengan latar belakang penembakan roket terus-menerus oleh Hamas dan organisasi teroris dari wilayah Anda, [militer Israel] akan segera bertindak tegas terhadap elemen-elemen teroris ini," kata juru bicara itu di X.

Israel telah mengeluarkan banyak perintah evakuasi untuk wilayah di dan sekitar Khan Younis dalam beberapa minggu terakhir. Israel memberi tahu penduduk Palestina untuk pindah ke zona "kemanusiaan", namun zona-zona ini sering diserang.

9.Demonstran Israel yang Tuntut Kesepakatan Gencatan Senjata Ditangkap

Polisi Israel pagi ini telah menangkap empat demonstran, yang menuntut kesepakatan segera untuk pertukaran tawanan yang ditahan di Gaza, di depan rumah Menteri Ekonomi Nir Barkat di Yerusalem. Surat kabar Israel Haaretz mengatakan bahwa para demonstran memblokir pintu masuk ke garasi parkir rumah Barkat, yang menyebabkan penangkapan mereka.

Para demonstran meneriakkan slogan-slogan termasuk "kesepakatan sekarang". Ada pula kata-kata seperti "bawa mereka semua kembali sekarang" dan "tidak ada ekonomi, tidak ada keamanan. Pemerintah harus diganti".

10.Militer Israel Klaim Bunuh 20 Pejuang di Rafah

Dalam pembaruan perang terbarunya, militer Israel mengatakan telah menargetkan dan melenyapkan sejumlah pejuang di Rafah dan Khan Younis. Mereka juga menegaskan telah menghancurkan infrastruktur militer di sana.

Dua puluh pejuang yang diserangnya bermarkas di Rafah, kata militer, sementara sejumlah yang tidak disebutkan berada di Khan Yonis. Militer mengidentifikasi salah satu dari mereka di Khan Younis sebagai operasi "tingkat taktis" dengan Jihad Islam Palestina yang telah menembakkan proyektil ke Israel.

""Pada hari terakhir operasinya, angkatan udara Israel juga menghancurkan 30 lokasi Hamas, termasuk bangunan yang dipasangi bahan peledak dan depot senjata, kata militer.

11.Jumlah Korban Tewas di Palestina

Israel telah membunuh 40.005 warga Palestina di Gaza sejak 7 Oktober. Hal ini disampaikan dalam pembaruan resmi Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. Selain itu, sebanyak 92.401 orang dilaporkan terluka dalam periode yang sama.

Sementara di Tepi Barat, jumlah total mereka yang tewas di wilayah yang diduduki sejak 7 Oktober menjadi 632. Di antara para korban terdapat 142 anak-anak, sembilan wanita, dan tujuh orang tua.


(sef/sef)

Sentimen: negatif (100%)